"Itu wanita yang ada di berita, kan?" bisik salah satu pegawai toko tersebut.
"Ia yang merebut tunangan orang lain? Dasar tidak tahu diri..."
Dua pegawai wanita itu sedang membicarakan Anya sambil memandangnya dengan tatapan yang sinis dan menghina.
"Untuk apa ia datang ke sini? Jangan bilang ia mau bekerja di sini!" kata salah satu dari mereka sambil menunjukkan raut wajah yang jijik.
"Buat apa ia bekerja di sini lagi? Toh, ia sudah punya seorang pria kaya," jawab rekannya dengan sinis. Kemudian, mereka terus membicarakan Anya sambil tertawa cekikikan.
Jarak kedua wanita tersebut tidak terlalu jauh dari Anya sehingga Anya bisa mendengar semua kata-kata mereka. Entah mereka tidak sadar atau mereka memang tidak peduli dan sengaja agar Anya bisa mendengar sindiran mereka ...