Yudhistira keluar dari ruang kerja Dokter Arman dengan perasaan sedih. Baru saja dia memutuskan untuk berhenti menjadi dokter dan batal melanjutkan studi spesiali bedah jantung.
Mungkin orang yang mendengar perkataan Yudhistira barusan akan menganggap pria itu gila. Yudhistira adalah dokter berbakat yang sudah berprestasi sejak masih kuliah. Pria itu pernah dinobatkan sebagai mahasiswa paling berprestasi di kampusnya.
Saat usianya masih 24 tahun dia ditawari magang menjadi dokter di beberapa rumah sakit internasional. Namun Yudhistira memilih magang menjadi dokter dan akhirnya menjadi dokter tetap di Rumah Sakit Amerta yang notabene masuk kategori rumah sakit kecil.
Alasannya sederhana. Yudhistira ingin belajar di rumah sakit kecil sebelum memulai karir di rumah sakit yang lebih besar. Namun kenyataannya ia merasa gagal berkarir di rumah sakit kecil.