Keesokan paginya Pak Tanjung memanggil Yudhistira dan Kirana ke ruangannya. Pria botak itu terlihat serius. Padahal selama ini Pak Tanjung terkenal suka bercanda.
"Bapak, ada perlu apa memanggil kami ke sini?" tanya Yudhistira.
"Saya mau minta Dokter Yudhis dan Dokter Kirana untuk mengurus pasien VIP kita bernama Bu Arin. Kalian pasti tahu kan kita punya pasien yang menjadi saksi pembunuhan?" tanya Pak Tanjung.
Kirana dan Yudhistira mengangguk.
"Masalah ini rumit sekali," komentar Pak Tanjung. "Orang yang berusaha membunuh Bu Arin sekarang menghilang."
"Menghilang?" Kirana kaget.
Pak Tanjung mengangguk. "Orang tersebut berbahaya. Dia berhasil melukai 8 polisi. Dan kemungkinan dia masih ingin berusaha membunuh Bu Arin lagi."
"Memangnya ini kasus pembunuhan apa, Pak?" Yudhistira memberanikan diri bertanya.