Adi sedang memelototi setumpuk daftar calon pelamar asisten pribadi Victor. Dia memeriksa semua kandidat. Ada yang tubuhnya tinggi gemuk, ada yang tubuhnya pendek kurus, ada yang wajahnya kayak preman pasar, ada yang lulusan luar negeri, ada yang usianya sudah 50 tahun, ada yang masih 18 tahun, ada yang minta gaji 20 juta per bulan dan ada juga yang minta gaji 2,5 juta per bulan.
"Aku bisa mati," keluh Adi sambil membentur-benturkan kepalanya di tumpukan kertas lamaran calon asisten.
Win yang duduk di sebelah Adi jadi takut melihat perilaku pria itu.
"Kamu gak apa-apa?" tanya Win. Selagi Adi memeriksa daftar calon pelamar, Win harus memeriksa laporan-laporan klub malam Victor.
"Lihat mereka semua. Gak ada satupun yang pas buat jadi asisten," keluh Adi lagi. "Lihat ini… lulusan luar negeri tapi melamar jadi asisten. Apa dia bercanda? Terus yang ini… mana ada asisten gajinya 20 juta? Dia pikir melamar jadi manajer perusahaan sampai minta gaji segitu?!"