Kepala Kirana berdenyut. Beberapa hari ini ia pusing karena harus menghadapi kelakuan Rey yang aneh dan menyebalkan.
Pagi tadi, Rey membuat kekacauan. Dia meminta seorang perawat membuatkannya teh. Karena takut dengan sikap arogan Rey, perawat itu menurut. Kirana jelas tidak bisa tinggal diam.
"Apa kamu baru pertama kali kerja di rumah sakit?" tanya Kirana pada Rey yang sedang asyik menyesap teh di UGD.
"Apa maksudmu?" tanyanya acuh.
"Kenapa kamu menyuruh perawat membuat teh? Apa kamu gak tahu apa tugas perawat?" Kirana mulai marah. Di sebelahnya, perawat yang tadi diminta Rey membuat teh hanya bisa menggigit bibir takut.
"Memangnya kenapa?" Rey sok tidak tahu apa-apa. "Tugas perawat adalah membantu dokter."
"Membantu dokter bukan berarti membuat teh, Rey! Mereka punya kewajiban merawat pasien juga. Kalau kamu mau teh, tinggal pergi ke kafetaria dan memesannya."
Ya Tuhan, apa aku harus memberi tahu seorang pria dewasa hal sesepele ini, batin Kirana kesal.