Bibi Riyana berjalan santai masuk ke dalam Dewandra Tower. Semua staf membungkukan badan ketika Bibi Riyana lewat.
Penampilan sangat glamor hari ini. Bibi Riyana menggunakan gaun hitam selutut, kacamata hitam dan menenteng tas Hermes mahal. Hari ini dia datang ke perusahaan untuk bertemu Paman Hendri.
"Tuan Hendri ada di dalam?" tanya Bibi Riyana pada salah satu sekertaris Paman Hendri.
"Ada, Nyonya," jawab sang sekertaris.
Bibi Riyana langsung masuk ke ruangan Paman Hendri. Di dalam Paman Hendri sedang duduk bekerja.
"Aku dengar kamu menjadi Direktur Divisi Pengembangan dan Teknologi sekarang," kata Bibi Riyana sambil duduk di sofa.
Paman Hendri mengangguk.
"Selamat. Akhirnya Kakakku bisa meraih impiannya," kata Bibi Riyana.
"Masih terlalu dini untuk memberikan selamat, Riyana. Aku belum menjadi CEO," kata Paman Hendri sambil fokus pada pekerjaannya.
"Seenggaknya kamu sudah selangkah lagi menuju jabatan CEO, Kak."