Raka sedang duduk di sebuah bar. Ia sedang menikmati segelas cocktail. Sudah lama dirinya tidak pergi ke tempat seperti ini.
Terakhir kali Raka pergi ke bar sekitar 10 tahun lalu. Tepatnya saat ia kuliah S2 di luar negeri dan mendengar kabar kematian ibu Kirana. Ia berusaha menenangkan diri di bar.
Saat itu dirinya tidak bisa pulang ke Indonesia. Dia tidak bisa menyaksikan pemakaman orang yang sudah dianggapnya sebagai ibu sendiri. Rasa sedih dan menyesal bercampur menjadi satu.
Selain memikirkan kematian ibu Kirana, Raka juga memikirkan nasib Kirana dan Keenan. Tanpa ibu, mereka berdua dalam bahaya. Tante Liz dan Miranda tidak akan membiarkan mereka berdua hidup tenang selama tinggal di rumah ayah.
Tapi Raka tidak bisa apa-apa. Dia tidak bisa menjaga Kirana dan Keenan.
Sementara itu, ia pergi ke bar hari ini untuk menenangkan diri dari kata-kata Miranda kemarin. Gadis nakal itu berteriak dan menangis di depannya.