Sejak semalam Bastian hanya bisa duduk di ruang tunggu dengan lemas. Ia tidak tidur dan memang tidak bisa bisa menutup mata sedikitpun. Pikirannya sedang kacau. Penampilannya juga berantakan.
Bastian sedang menunggu kabar tentang kondisi Kirana. Ia sama sekali tidak tahu apa yang menimpa gadis itu di dalam sana.
Melihat tuannya begitu bersedih seolah tidak ingin hidup di dunia membuat perasaan Adi sedih. Ia tidak tega.
Selama ini Adi melihat Bastian sebagai atasan yang kuat, tegar dan tidak mudah bersedih. Tapi semuanya berubah. Bastian berubah menjadi sosok manusia biasa yang bisa menangis, putus asa dan terluka.
Sisi manusia Bastian muncul seiring perkenalannya dengan Kirana. Itu bagus. Hanya saja Adi tidak tahan melihat tuannya dalam kondisi hancur dan ketakutan seperti ini.
"Tuan," Adi memanggil Bastian yang sedang melamun.
Bastian mengerjap.
"Saya bawakan makanan. Sejak semalam tuan belum makan apapun," Adi menyodorkan makanan yang ia beli dari restoran.