Chereads / Jadi Kamu Selalu Mencintaiku / Chapter 19 - Cepat atau Lambat, Dia adalah Milikku (3)

Chapter 19 - Cepat atau Lambat, Dia adalah Milikku (3)

Saat Ji Anning baru saja menapakan kakinya di ruang make up para artis dan aktor, sekelompok artis dan aktor yang ada di depan tiba-tiba secara serentak melihat ke sisi kanannya dengan penuh semangat.

Qi Helian? Ia yang merupakan Tuan Muda Kelima Keluarga Qi, dan juga Tuan Muda di Film Baru…

Apakah ia yang akan membintangi drama ini?

Mata Ji Anning membuka matanya lebar-lebar dan ia pun mulai gugup.

Qi Helian dan Ji Chicheng adalah teman baik, bahkan sampai-sampai mereka memakai celana yang berukuran sama. Ji Anning pernah bertemu Qi Helian, meskipun telah bertemu dua atau tiga kali, tapi setiap kali bertemu hanya sekilas saja bertatap muka.

Bagaimana ini? Bagaimana jika Qi Helian masih ingat dan bisa mengenalinya?

Ji Anning dengan cemas dan malu-malu menoleh ke arah di mana semua orang memandang ke arah tersebut.

Wajahnya tampak begitu menawan, bahkan biasanya ia dipanggil dengan sebutan 'Si Cantik Qi'. Ji Anning tidak hanya sekedar mengenal namanya, tapi ia juga sudah pernah melihatnya saat masih kecil. 

Tapi hanya Ji Chicheng lah yang berani memanggilnya 'Si Cantik Qi' di depannya langsung.

Pria itu mengenakan kaos putih dan kacamata dengan bingkai kacamata hitam dan kaca berwarna biru, kedua tangannya dimasukan ke dalam saku celana jeansnya, dan ia berjalan ke arah mereka dengan santai.

Di sampingnya ada dua orang mengikutinya, seorang pria dan satu lagi seorang wanita, satu memegang payung untuknya, dan yang satunya lagi membawa naskah dan minuman untuknya.

Ini adalah orang besar yang sesungguhnya!!!

Ji Anning membuka mulutnya dan tercengang, ia sampai lupa tidak memberikan respon apapun. Ketika Qi Helian sudah tiba di sebelahnya, dengan cepat ia langsung berbalik, dan menundukkan kepalanya. Terlihat jelas bahwa ia berusaha menghindarinya.

Qi Helian barusan hanyalah kebetulan berjalan ke sisinya, dan gerakan Ji Anning yang tiba-tiba malah menarik perhatiannya.

"Apa aku menakutkan?" Qi Helian menghentikan langkahnya dan sedikit menoleh. Ia menatap Ji Anning dengan tatapan kosong.

Ji Anning tidak berani menatapnya, ia menggelengkan kepalanya dan berkata, "Tidak."

Qi Helian mengerutkan keningnya sembari berkata, "Lalu mengapa kamu bersembunyi dariku?"

'Tuan Qi, kamu adalah orang yang begitu bergengsi, bisakah kamu tidak berlama-lama di ruang istirahat para artis dan aktor ini? Tidakkah menurutmu itu akan merusak statusmu sebagai Raja Qi?' Kata Ji Anning dalam benaknya.

Telapak tangan Ji Anning mulai berkeringat dingin, ia benar-benar bingung harus bagaimana ia harus menjawab Qi Helian. Tiba-tiba, ponselnya berdering, nada deringnya adalah lagu 'Nei Di Xiao Tian Hou' yang dinyanyikan oleh Xiao Jiaqi dengan merdu.

"Hello!"

Dering telepon berhenti ketika Qi Helian mulai menjawab teleponnya .

Sebuah panggilan telepon mengalihkan perhatian Qi Helian. Ia menjawab panggilan telepon sambil berjalan ke arah sutradara.

"Aku ini sedang tidak salah dengar, kan? Kamu mau datang ke lokasi shooting untuk melihatku bekerja?"

"Memang yang namanya saudara itu cukup setia ya. Cepat kemarilah, aku hanya melakukan satu scene saja hari ini."

Qi Helian berjalan menjauh dan suaranya terdengar semakin mengecil. Ji Anning pun menghela napas lega, ia mengulurkan tangannya untuk menyeka keringat dingin di dahinya.

Bagaimana ini? Jika Qi Helian barusan mengenalinya, apa yang harus ia lakukan? Bisa gawat nih.

"Apakah itu orang baru?"

"Orang baru apa? Oh, itu pemeran pengganti Yue'er."

"Hehe, jaman sekarang kebanyakan para perempuan akan melakukan segala hal untuk naik tingkat."

Tidak jauh dari situ, ada dua orang wanita, satu dengan gaya rambut bob dan yang satu lagi rambutnya diikat ke belakang seperti ekor kuda, mereka sedang bergosip sambil memandang Ji Anning.