Chereads / Jadi Kamu Selalu Mencintaiku / Chapter 13 - Orang Kemarin Malam itu Adalah Orang yang Kaya? (3)

Chapter 13 - Orang Kemarin Malam itu Adalah Orang yang Kaya? (3)

Ji Anning tampak tertegun.

Lin Yanqin langsung meresponnya dengan nada mengejek, "Lebih dari 90.000 Yuan? Yang Yufang, kamu benar-benar bersedia memberikan uang pada calon menantumu ya."

Yang Yufang merasa kesal, kemudian ia pun berbalik dan bersiap untuk berdebat dengan Lin Yanqin. Ia sangat yakin bahwa calon menantunya, calon pewaris keluarga Ji itu, memiliki uang sebesar 90.000 Yuan.

Melihat keadaan itu, Ji Anning buru-buru berbicara terlebih dahulu, "Tidak, ini barang imitasi, aku membelinya seharga 1.000 Yuan."

Mendengar kata-kata itu, Ji Ruoqian mencibir sambil tertawa licik, "Huh… ya kan, seperti yang aku bilang, bagaimana mungkin kamu bisa membeli gaun mahal sendiri."

Nada suara Ji Ruoqian penuh dengan penghinaan, ia menatap Ji Anning dari ujung rambut hingga ujung kaki dengan tatapan mengejek.

Seperti melihat seorang pengemis.

Kemudian, Ji Xiangting tiba-tiba menggebrak meja dengan marah, dan memelototi Ji Anning kemudian bertanya, "Ji Anning, kamu memakai pakaian imitasi, apakah kamu ingin mempermalukan keluarga Ji?"

Ji Anning hanya terdiam dan tidak berkata apa-apa.

Jika ia mengatakan itu barang asli, maka ia danggap membuang-buang uang. Jika mengatakan itu barang palsu, maka ia akan dianggap menghina keluarga Ji.

Ia menggigit bibir bawahnya, menundukkan kepala dan tidak berkata apa-apa. Tiga orang, Ibu dan kedua anak perempuan ini, memang suka seenaknya mengejek dan menyudutkan orang lain. Dan Ji Anning pun sejak kecil sudah terbiasa dengan ejekan mereka.

Yang Yufang sangat marah, tetapi karena ada kakek di sini, pasti kakek akan berusaha menenangkannya. Ketika batas kesabaran kakek sudah habis dan jika Yang Yufang dengan emosi dalam menanggapi masalah, keadaannya bisa berubah menjadi sebaliknya.

Ia menoleh untuk melihat kakek, saat itu kakek sedang minum susu dengan santai, bahkan sama sekali tidak memandang mereka.

"Ji Anning, kalau merasa layak memakainya ya pakai saja. Jika merasa tidak layak tidak perlu berpura-pura jadi orang bodoh. Kamu tidak hanya akan mempermalukan Kak Jing Feng dengan mengenakan pakaian palsu itu, tetapi juga seluruh keluarga Ji."

Ji Xiangting dan Ji Ruoqian adalah kakak beradik, mereka selalu saling menyahut dalam menghina Ji Anning, dan setiap kali ia menghina selalu lebih jahat dan kata-kataya juga sangat kasar.

Membuat orang tidak tahan dengan penghinaannya.

Wajah Yang Yufang tampak sangat pucat, karena melihat kakek hanya diam dan masih tidak melakukan apa-apa akhirnya ia pun tidak tahan. Ia menggertakkan giginya dan menatap kedua kakak beradik perempuan itu, tetapi ketika ia baru saja akan berbicara, suara lelaki yang ada di depannya itu terdengar malas.

"Orang dewasa dalam keluarga Ji bahkan tidak memiliki kartu kredit senilai 100.000 Yuan, benar-benar memalukan."

Orang yang berbicara tidak lain adalah Ji Chicheng yang saat itu duduk di sebelah kakek.

Ia menghabiskan segelas susu itu tetes terakhir, kemudian ia meletakkan gelasnya dan memandang Ji Anning tatapan malas, tidak ada yang menduga ia menarik sudut bibirnya dan tersenyum.

"..."

Kata-kata barusan terdengar seperti mengejek Ji Anning, tapi setelah diperhatikan dengan cermat, itu lebih seperti ejekan yang mengarah ke Lin Yanqin dan kedua anak perempuannya.

Jangankan orang dewasa di keluarga Ji, Ji Ruoqian saja hanya mendapat uang saku tetap 50.000 Yuan setiap bulannya.

Oleh karena itu, sudah menjadi hal yang wajar bagi Ji Anning untuk membeli gaun dengan harga lebih dari 90.000 Yuan, dan ini mengartikan bahwa keluarga Ji memperlakukan orang dengan kasar.

"Uhuk…"

Ketika Ji Chicheng berbicara, kakek langsung mulai bertindak, ia dengan sengaja sedikit batuk untuk mencairkan suasana.

Semua orang memandangi orang tuanya yang ada di ruang makan itu. Kemudian kakek memandang Yang Yufang, dan berkata dengan suara yang dalam, "Yufang, Anning kini juga sudah kuliah. Ini adalah saat yang tepat untuk dia mengontrol keuangan dan ekonominya sendiri."