Ji Anning turun ke bawah dan langsung menuju ke ruang makan. Sesampainya di depan pintu ruang makan, ia melihat bahwa semua orang sedang makan. Ia berdiri di depan pintu dan berkata kepada orang di dalam ruangan itu, "Kakek, Bu, aku sudah janji dengan teman kelasku untuk mengumpulkan tugas ke sekolah hari ini, teman sekelas baru saja meneleponku, dia bilang katanya dia sudah berangkat. Aku berangkat dulu ya."
Ia berkata sambil melambaikan tangan ke semua orang, setelah itu ia berbalik dan bergegas pergi.
Lin Yanqin meliriknya, matanya memandang dengan tatapan yang penuh dengan perhitungan, kemudian ia berkata dengan nada dingin, "Anak muda, hari ini Adik Iparmu baru saja kembali, semua orang di keluarga sedang duduk ruang di ruang makan untuk sarapan bersama dan menyambutnya, apakah kamu begitu sibuk?"
Ini jelas-jelas memprovokasi yang menyebabkan perselisihan.
Semua orang tahu bahwa kakek itu sangat menghargai Ji Chicheng. Sarapan di meja makan hari ini adalah sarapan spesial yang sudah disiapkan dan dimasak sendiri oleh kakek sejak pagi.
Semua anggota keluarga duduk di ruang makan ini untuk sarapan bersama, tetapi Ji Anning tidak ikut bergabung bersama mereka di sini. Sudah terlihat dengan jelas bahwa keponakannya ini tidak menghargai adik ipar yang baru saja kembali ke rumah.
Tiba-tiba ia dihina karena tidak menghormati adik iparnya. Ji Anning terdiam dan tidak bisa berkata apa-apa lagi. Tadi saat ia pergi ke lantai atas untuk berganti pakaian, itu semua atas persetujuan kakek.
Tapi ia tidak bisa menjelaskan itu semua saat ini. Kalau tidak, ia justru akan dituduh membantah bibinya yang lebih tua dan tidak menghormati saudara ipar.
Ia tetap berdiri di sana dalam diam, dant tidak mengatakan sepatah kata pun.
Yang Yufang merasa sedikit tidak tahan melihat situasi yang terjadi saat ini, kemudian ia pun ingin membantunya untuk menjelaskan, "Kak…"
Tetapi sebelum ia bisa mengucapkan sesuatu, suara seorang pria tiba-tiba terdengar di depannya, "Kakak Ipar, apakah ini berarti kamu menganggap saudara perempuanku yang keempat adalah orang luar dari keluarga kita?"
Suaranya terdengar tegas, dan nadanya acuh tak acuh, namun suaranya terdengar tidak seperti sedang emosi.
Saat mendengar suaranya, wajah semua orang yang ada di sana tampak sangat kaget, dan semua orang langsung mengalihkan pandangan mereka pada orang baru saja bicara, termasuk juga Ji Anning pandangannya langsung tertuju pada orang tersebut.
Ji Chicheng yang saat itu sedang memegang pisau dan garpu di tangannya, perlahan memotong bacon yang baru saja digoreng, dan perhatiannya benar-benar terfokus pada makanan yang ada di piringnya.
Seolah orang yang baru saja berbicara bukanlah dirinya.
Ji Anning sedikit terkejut dan bingung, apakah adik iparnya ini membantunya? Mengapa?
Atau ia sebenarnya hanya ingin mengatakan fakta bahwa ipar perempuannya yang sedang berada jauh dari rumahnya itu sedang tidak hadir di sini, sehingga ia menganggap makan bersama kali ini tidak lengkap dengan seluruh anggota keluarganya.
Ya, ia pasti ingin mengatakan poin itu, tidak mungkin ia bermaksud untuk membela Ji Anning.
Semua orang tampak bingung dengan tindakan Ji Chicheng barusan, dan kakek yang saat itu sedang duduk di kursi utama itu tiba-tiba berbicara, "Makan malam barulah bisa dianggap resmi untuk menyambut kedatangan Chicheng."
Kakek adalah orang yang paling berkuasa, sehingga tidak ada yang berani mempertanyakannya dan melawan lagi.
Awalnya Lin Yanqin ingin membela putrinya, tetapi ia tidak menyangka Ji Chicheng justru ikut angkat bicara kali ini, dan kakek itu juga akan berada di sisi Ji Anning. Lin Yanqin dengan kesal menyimpan kembali niatnya, ia diam-diam melirik Ji Anning, dan tatapan matanya tampak sangat dingin.
Tunggu saja saatnya nanti!
Saat ada orang yang merasa kecewa, saat itu juga dan ada seseorang yang merasa bangga. Kakek membantu Ji Anning berbicara, dan Yang Yufang dalam hati merasa sangat senang.
Ia meletakkan pisau dan garpu yang ia pegang, kemudian tersenyum kecil sambil memandang Ji Anning dan berkata, "Anning, cepat sapa Adik Iparmu."