Malam ini badanku terasa remuk redam, setelah seharian aku membantu mendekor untuk persiapan acara pesta pernikahan, sepupuku.
adat di kampung kami sebelum acara pesta kami mengadakan acara bujang gadis, dan malam ini adalah malam terakhir acara bujang dan gadis itu.
Kenalkan namaku Caca Riyanti umur 19 tahun bekerja sebagai guru honorer di sekolah dasar swasta dan masih kuliah di jurusan bahasa, aku gadis kelahiran palembang berpawakan tinggi kulit putih bermata sipit, memiliki karakter ceria dan mudah bergaul.
Malam ini adalah malam ju'mat tanggal 18 april 2014, karena merasa badanku sudah sangat lelah aku ijin masuk ke kamar untuk beristirahat, kebetulan jam sudah menunjukan jam 11 malam, besok aku harus bangun pagi untuk persiapan acara akad nikah sepupuku itu.
"macan ... (sebutan untuk tanteku yang artinya mama cantik) caca ijin masuk kamar dulu ya! capek banget nich, rasanya kaki caca juga udah nggak bisa di berdiriin lagi"
"ah kamu lebay, tuh buktinya kamu masih bisa berdiri dengan tegak!" ujar macan sambil mengacak rambutku.
"tapi caca benerran capek nich macan!" jawabku sambil cemberut.
"ya udah sana tidur dulu macan masih mau berkemas dulu"
dan akupun pergi ke kamar mandi untuk cuci muka gosok gigi, setelah itu aku masuk ke kamar untuk beristirahat, saat sedang memakai cream malam, aku mendengar seseorang mengetok pintu.
"caca kamu udh tidur belum?' suara macan aku dengar memanggilku, lalu aku bergegas membuka pintu kamar untuk menemuinya.
"ada apa macan, caca masih memakai cream malam nich."
"itu ada tamu bujang gadis datang, buruan keluar temui mereka.'
"tapi caca mau tidur dan lihat caca juga sudah memakai baju ntuk tidur." jawabku beralasan.
"nggak bagusmenolak tamu, ayo ganti baju dulu dan keluar untuk menemui mereka!" macan pergi sambil menutup pintu.
dengan kesal aku mengganti baju untuk menemui mereka,dan pergi ke ruang tamu, disana aku melihat beberapa muda mudi sedang bercerita, sesekali gelak tawa mewarnai obrolannya.
aku berjalan menghampiri, lalu menyalami tamu-tamu itu, oh iya disini aku juga tamu sebab ini adalah kampung abaku dan rumahku berjarak 3 jam dari sini.
setelah bersalaman dengan mereka aku duduk dengan wajah cemberut, mungkin mereka merasa aku kurang suka akan kedatangan mereka yang datang di jam tengah malam, akhirnya salah satu dari mereka mengungkapkan alasannya kenapa datang terlambat.