Download Chereads APP
Chereads App StoreGoogle Play
Chereads

Kemurnian Cinta

Kartika_Kencana
--
chs / week
--
NOT RATINGS
4k
Views
Synopsis
Sebelumnya Nayla tidak pernah berpacaran dengan siapapun hingga ia bertemu dengan Alex. Alex seorang pria tampan dengan tubuhnya yang sixpack bak artis Korea ternama. Karena ketampanannya Nayla pun jatuh hati padanya. Kisah cinta mereka yang berawal bahagia berakhir dengan derai air mata. Siapa yang menyangka di balik ketampanannya menyimpan sebuah rahasia besar. Penyakit kanker baru diketahui olehnya sebulan yang lalu. Terlambat menyadari penyakitnya itu kanker yang ia derita sudah memasuki stadium lanjut. Dokter berkata bahwa usia Alex hanya 3 bulan.Alex menjadi tempramen dengan harapan agar Nayla menjauh darinya. Namun Nayla tetap ingin bersama Alex hingga menutup usia. Nayla sungguh menyayangi Alex. Nayla merawat Alex dengan baik walau Alex memberikan balasan yang kurang baik bagi Nayla. Nayla yang saat itu terlihat lelah, menyandarkan kepalanya lalu masuk kedalam tidur yang panjang. Nayla ditemukan Alex dalam keadaan pingsan. Alex segera membawa Nayla ke rumah sakit. Siapa sangka Nayla menderita penyakit jantung dan harus segera mendapat donor jantung, jika tidak nyawanya tidak dapat tertolong lagi. Melihat Nayla yang tak berdaya, Alex merasa iba. Di hari terakhir kontrol ia meminta sang dokter untuk memberikan jantungnya pada kekasihnya. Dokter menyetujuinya. Alex tersenyum dan menyatakan cintanya sebelum ia menghembuskan nafas terakhirnya. Nayla yang melihat Alex tidak sadarkan diri ikut pingsan. Dokter langsung mengoperasi Nayla. Sehari kemudian Nayla terbangun dengan jantung yang baru.

Table of contents

Latest Update1
Part 14 years ago
VIEW MORE

Chapter 1 - Part 1

Waktu sudah menunjukkan pukul 06.30. Nayla bergegas menuju sekolahnya.

"Nayla... Kamu terlambat lagi?" tanya Maya

"Iya May.. Semalem nonton bola.. hehe" jawab Nayla dengan menggaruk kepalanya.

"Ayo cepat jalan.... Jika tidak kita akan beneran terlambat dan di hukum guru" ucap Maya dengan mengayuh sepeda miliknya.

"Iya May" jawab Nayla dengan mengayuh sepeda menyusul Maya.

Waktu menunjukkan pukul 07.00 Pak Asep (penjaga sekolah) bergegas menutup gerbang sekolah.

"Pak... Pak" teriak Nayla

"Neng Nayla terlambat lagi ya" ucap Pak Asep

"Iya nih pak... Tolong bukain pintu gerbangnya dong pak" ucap Nayla memohon

"Maaf ya neng... Ini udah peraturan bapak gak bisa langgar" ucap Pak Asep.

"Nay.. sini ikut gue.. kita udah telat ini" ajak Maya

Maya menarik tangan Nayla menuju pintu belakang sekolah.

"Naik Nay" pinta Maya

"Gak ah tinggi" ucap Nayla

"Lo mau ikut gue masuk atau mau bolos?" tanya Maya

"Tapi May....." belum selesai ucapan Nayla

"Buru milih .. gada waktu lagi,, kalo gak mau yaudah gue naik dulu ya.. bye" ucap Maya sambil menaiki pager pintu belakang sekolah.

Nayla pergi meninggalkan Maya yang telah berada di atas pagar pintu sekolah.

"Hati-hati ya Nay" ucap Maya

"iya" jawab Nayla.

Nayla berjalan menundukkan kepala dengan menyesal kali ini ia terlambat dan tidak dapat masuk ke dalam kelas. Ia duduk di bangku taman komplek. Ia melihat sesosok pria muda yang tengah marah-marah di depannya.

"Sial... gue terlambat" ucap Alex memaki dirinya.

Nayla memperhatikan sesosok pria itu dengan baiik. Alex melihat kearah Nayla dan berkata, "hai anak kecil apa yang kamu lihat"

"Tidak ada kak" ucap Nayla dengan sedikit gemetar.

Alex menghampiri Nayla yang sedang ketakutan.

"Gak usah takut adik kecil" ucap Alex dengan mengusap kepalanya

Nayla mengangguk dan tersenyum ke arah Alex.

"Adik kecil... Apa kamu tidak sekolah?" tanya Alex

"Aku terlambat kak" ucap Nayla

"Kalau sudah terlambat kenapa tidak langsung pulang" tanya Alex

"Aku takut di marahi ibu" ucap Nayla

"Kalau kamu tidak langsung pulang,, kakak khawatir ibumu akan lebih keras memarahi mu. Ayo kakak antar kamu pulang" ajak Alex

"Terimakasih kak" ucap Nayla.

Itulah pertemuan pertama antara Alex dan Nayla saat masih bersekolah. Hubungan mereka semakin intens ketika mereka sama-sama menjadi seorang mahasiswa di kampus ternama di Jakarta.

"Hai Nay.." sapa Alex

"iya kak" jawab Nayla

"Kakak perhatikan sejak awal kamu tidak pernah diantar jemput pacar ya" goda Alex

"Bagaimana ada pria yang tertarik kak,, orang ini anak tomboi" ucap Maya

"Masa sih.. Gadis secantik kamu tidak ada pria yang tertarik" goda Alex

"Benar kak.. Buktinya aja dia belum punya pacar sampai sekarang" ucap Maya

"Kalau gitu Nay.. Mau gak jadi pacar aku" tanya Alex dengan memegang erat tangan Nayla

"Jangn bercanda kak.. Gak lucu" ucap Nayla berlalu meninggalkan Alex

"Baiklah.. Aku tunggu jawaban kamu tiga hari lagi" teriak Alex