Sambil bermandikan cahaya rembulan biru, sosok pria berambut panjang mengayunkan tombak dengan anggunnya. Daripada dikatakan tengah bertempur, pria tersebut lebih pantas disebut menari karena keelokan gerakannya.
Sayang, semerbak bau besi berkarat yang memenuhi tubuhnya membuat pemandangan yang langka itu terkesan mencekam. Apalagi ketika melihat noda darah yang hampir memenuhi tubuhnya.
Sejak matahari terbenam master Agis tak henti-hentinya mengayunkan tombak untuk memuaskan hasrat bertarungnya. Namun ketika ia tengah terlarut dalam nikmatnya pertarungan, suara halus seorang perempuan tiba-tiba membangunkannya.
"Master Agis..."
"Master Agis!"
Saat kesadarannya kembali, master Agis pun menoleh ke arah suara datang sebelum berlari menghampirinya.
Sambil saling memunggungi master Agis memulai pembicaraan.
"Ada apa Ariawyn?" Tanya Agis singkat.