Karena merasa telah mengalahkan elder Vaeril dengan serangan terkuatnya, Warheart beristirahat sejenak sebelum membantu rekannya melawan elf wanita yang memakai busur panah.
Dalam keadaan lengah, serangan kembar berbentuk bulan sabit mengenai dadanya dan mendorong tubuhnya sejauh sepuluh meter sebelum menghancurkan batang pohon besar yang ada di belakangnya.
'Tidak mungkin! ada orang yang bisa selamat dari serangan itu?! Apa ada elder lain yang datang membantunya? Bukankah seharusnya hanya ada dua elder lagi yang melindungi kota Enlnor?'
Warheart yang mulai tersadar berusaha mencari tahu siapa yang menerbangkan tubuh besarnya semudah itu dengan satu serangan. Ia masih ragu kalau elder Vaeril mampu selamat dari serangan terkuatnya.
Dengan menggunakan sisa-sisa yang dimilikinya, Warheart bangun sambil meminum dua botol ramuan berwarna hitam kemerahan seperti darah yang mengental.