Saat sang senja menciptakan bayangan pepohonan hutan suci yang memanjang membelah cakrawala, Jack dan Raworin akhirnya sampai di tempat yang mereka tuju.
Sebenarnya Jack sudah tidak tahan mengikuti burung Cukoku yang hanya mampu terbang dengan sejauh lima meter saja. Kalau bukan karena Raworin selalu membiarkannya menghabisi monster yang mereka temui, mungkin ia sudah membunuh burung itu sejak tadi.
Di sebuah pohon besar yang ada di kaki gunung Éternel Jack melihat sebuah benda bulat mirip sarang burung yang terbuat dari ranting dan sulur tumbuhan dengan diameter lebih dari enam meter. Burung Cukoku yang tengah hinggap di atasnya merupakan pertanda bahwa sarang tersebut adalah tempat yang mereka cari.
"Apa Urricea ada di dalam sana?" Tanya Jack yang masih sangsi dengan kemampuan burun bersayap hijau itu.
"Kenapa tidak kau lihat sendiri, Jack. Ki...Ki...Ki...Ki."