Di tengah kabut ilusi yang menjauhkan kesadaran dari kenyataan, sosok perempuan yang sedang menggendong seorang anak kecil muncul lagi di depannya. Rambut perempuan itu terurai oleh hembusan angin saat senyuman manis yang bersemi di wajahnya membuat carian hangat tiba-tiba keluar dari mata Jack.
Berbeda dengan hari kemarin, kali ini ia sadar kalau sosok istri di depannya itu hanyalah sebuah ilusi belaka. Meskipun begitu ia tidak mencoba melawan halusinasi tersebut seraya berkata dengan suara yang sedikit serak. "Tunggu aku. Aku pasti akan kembali."
Bersamaan dengan itu mana di dalam tubuhnya melonjak seakan merespon perasaan rindu yang bersarang di tubuhnya. Dengan wajah datar Jack menggunakan mana tersebut untuk menggapai buah aneh di atas meja dan memaksanya masuk ke dalam mulutnya.
Cairan manis yang hangat seperti darah membasahi tenggorokannya saat Jack mengunyah buah itu sambil menahan tubuhnya untuk tidak memuntahkannya lagi.