Asap keputihan menderu dari mulut prajurit-prajurit Avantheim yang bertubuh kekar bersenjatakan baju perang lengkap. Kuda-kuda hitam meringik sambil memainkan kaki-kakinya di atas tanah, menunggu tuan mereka memberi isyarat untuk maju berperang.
Sementara itu di kubu bangsa elf yang berjarak seratus meter di depan mereka tengah mempersiapkan anak panah beserta tombak-tombak panjang untuk siap menjamu pasukan kuda yang kelihatannya tidak sabar ingin berpacu.
Rouland Bluevalor dengan tenang menunggu saat yang tepat untuk menyerang sambil mengamati gerak-gerik musuh di depannya. Senyuman lebar muncul di wajahnya saat melihat jumlah pasukan tersebut. Dengan strategi yang sudah ia susun dengan matang, Rouland yakin pertempuran kali ini tidak akan berlangsung lama.
Saat punggungnya mulai terasa hangat, Ia menghunuskan pedangnya dan mengarahkannya kepada musuh bebuyutannya, bangsa elf.