Tiba di dalam kamar, Dean duduk di pinggir tempat tidur sambil membuka kancing kemejanya.
"Kamu berbaring saja Dean, biar aku yang membersihkan badan kamu." ucap Marey tidak ingin Dean mandi sendiri.
"Tapi Marey, aku ingin mandi di kamar mandi dan aku ingin kamu membersihkan badanku. Apa kamu mau melakukannya?" tanya Dean dengan tatapan penuh harap.
"Tapi Dean, kamu masih sakit. Apa tidak sebaiknya aku membersihkan badanmu di sini saja?" ucap Marey tidak ingin Dean merasa lelah.
"Ayolah Marey, aku ingin mandi di dalam kamar mandi. Tidak bisakah kamu memenuhi keinginanku ini?" ucap Dean dengan tatapan manja.
Marey hanya bisa menahan napas tidak bisa menolak keinginan Dean yang selalu pintar merajuk dan meluluhkan hatinya.
"Baiklah Dean, tapi kamu mandi tidak boleh lama, hanya sebentar saja oke?" ucap Marey kemudian membantu melepas kemeja Dean dan membantunya ke kamar mandi.
Dean tersenyum, keinginan terakhirnya untuk mandi bersama Marey telah di kabulkan Marey.