"Benarkah Tony? baiklah, kamu istirahat saja. Aku akan membersihkan badanku untuk bersiap-siap." ucap Sheila dengan sebuah senyuman.
Tony tersenyum sambil menggelengkan kepalanya melihat Sheila begitu mudah luluh hanya bujukan belanja.
"Wanita mudah sekali di bujuk dengan uang. Apa Marey juga begitu?" Tanya Tony dalam hati sambil membayangkan wajah Marey yang begitu anggun.
"Aku yakin Marey bukan wanita seperti Sheila. Sepertinya Marey sangat mencintai Dean. Dan aku sudah terlambat untuk mendapatkannya." Ucap Tony masih tenggelam dalam perasaan rindu yang tiba-tiba menyerang hatinya.
"Tony?" Panggil Sheila dengan kedua alis terangkat saat memanggil Tony beberapa kali tapi Tony tidak menghiraukannya.
Dengan kesal Sheila melempar handuk yang di pakainya ke arah Tony. Seketika Tony terkejut menatap Sheila dengan tatapan terkejut.
"Ada apa denganmu Sheila?" Tanya Tony seraya mengambil handuk yang mengenai bahunya.