Hari kedua. Masih dengan semangat dan senyuman di bibirnya. RI menunggu di depan gerbang rumah Kim, dengan pakaian yang lain, masih di sokong oleh kakek di sauna.
Dia seakan lupa dengan jati dirinya, padahalkan dia bisa menghubungi Jordi untuk mengantarkan pakaian.
RI tak berpikir ke sana. Yang ada di kepalanya hanyalah Minji.
Seperti pagi hari ini.
Saat mobil Sora keluar dari rumah dan mendapati RI, dengan pakaian retro aneh. Maklum saja yang mendandaninya adalah pria berusia hampir tujuh puluh tahun.
Untung saja wajah RI tampan sejak lahir. Apapun yang dia kenakan tidak mengurangi nilai estetika wajahnya.
Tin!!
Suara klakson mobil Sora tak menghentikan RI yang menghalangi jalur mobilnya.
RI tetap berdiri dengan gayanya yang cuek.
Minji tampak menunduk saat sorot mata RI menatap ke arahnya dengan sorot mata yang membuat perasaannya tak enak.
Berbeda dengan Sora. Wanita itu menekan klakson dengan wajah kesal. Dia menekan berkali kali sambil mendengus kesal.
