Hoon membanting tubuhnya di kasur, dia memijat kepala, sepertinya dia sedikit pening, kepalanya terasa amat berat saat ini.
Bayangan obrolan tadi siang membuat beban di kepalanya semakin berat saja.dia benar-benar sudah tidak sabar lagi menghadapi semua ini rasanya ingin segera menyelesaikan dengan tak tak tak sekali langsung melangkah selesai.
"Apa yang kau lakukan! Kita makan belum memegang putusan hakim!" Suara ketus pengacara Kwon membuat alis Hoon bertaut kencang.
"Itu terlalu terburu-buru Hoon! Kau seharusnya lebih sabar sedikit saja!"
Hoon memiringkan badan, dia menyimpan kedua telapak tangan di belakang kepala.
Tadi siang itu pengacara kondang Kwon benar marah dan kesal.
Hoon terlalu terburu buru dan itu membuat Kwon kecewa. Padahal putusan hakim belum selesai tapi Hoon sudah berani berani menghadapi dewan direksi perusahaan.