Bidadari kecilku Maryam Shahmira Arsya Mahfidzah Bintu Zaki Ruswandi

🇮🇩rhiry_
  • --
    chs / week
  • --
    NOT RATINGS
  • 3.8k
    Views
Synopsis

Chapter 1 - 1.kelahiran bayi perempuan

pada tanggal 01 februari 2020 pukul 13.00 pada hari sabtu hadirlah putri kecil ke dunia ini, membuat semua keluarga bahagia..

semua keluarga menunggu d ruang keluarga, sedangkan ibu mertuaku sibuk mengurusi ku d dalam ruang prakteknya..

***

perkenalkan nama saya Nazwa salsabhila putri ibu dari maryam istri dari zaki ruswandi.

kami menikah pada tanggal 28 februari 2019,pada bulan April saya di karuniai oleh Allah anak,9 bulan saya mengandung dengan suka duka dan banyak rintangan yg saya dan suami saya rasakan..

setelah 9 bulan mengandung kini waktu yg saya tunggu tunggu akhirnya tiba..

***

ketika itu pada hari Jum'at pagi perutku tiba tiba sakit, sakit tidak seperti biasanya namun aku masih bisa untuk menahan, sampai akhirnya sore pun tiba sakitku semakin terasa, aku tidak paham sakit apa yang aku rasakan ini? bahkan aku tidak berpengalaman karna ini adalah untuk yang pertama kalinya, akhirnya suamiku memutuskan agar aku beristirahat namun, aku tidak bisa membaringkan tubuhku d atas tempat tidur, karna rasa sakit yang aku rasakan membuat ku tidak menentu..

akhirnya suamiku memijat pinggang ku,agar sakitnya mengurangi, namun, bukannya mengurang ia malah semakin menjadi..

aku menangis kesakitan,sambil bertanya

"ada apa dengan perutku ini? knp rasanya sakit sekali,?? " kataku dalam hati..

suamiku menenangkan aku agar aku tidak menangis, namun tetap saja.. air mataku mengalir semakin deras..

hingga akhirnya suamiku menelpon ibunya, karna ibunya adalah seorang bidan..

"hallo, ibu putri perutnya sakit, kira kira itu knp yaah? " tanya suamiku dengan nada yang khawatir.

karna dia pun tidak berpengalaman dalam hal ini.

"mungkin udah mules," jawabnya d dalam ponsel "coba liat udah keluar lendir yang berwarna kemerah merahan belum? kalau sudah itu tandanya sudah mau lahiran" sambungnya kembali..

"baru lendir putih belum merah bu" katanya lagi..

"iya itu lagi mau pembukaan" jawabnya..

jam menunjukan pukul 11.00 pm

suamiku sudah mengantuk berat namun, dia tetap menemaniku bermalam, karna perutku yang sakit aku tidak bisa memejamkan mataku walaupun hanya sebentar.

aku terus saja berjalan mondar mandir d depan suamiku, sampai dia tertidur.

tiba tiba saja aku ingin ke kamar mandi dan buang air kecil..

tapi mataku terbelalak ketika melihat lendir yang berwarna kemerahan itu aku langsung mencuci dan membangunkan suamiku..

"kaa,, bangun,lendir yang berwarna kemerah merahan nya sudah keluar" gumamku sambil menggoyangkan tubuhnya..

seketika dia langsung membuka matanya dan berdiri berlari menuju kamar ibunya yang berada d lantai atas.

aku hanya menunggu kedatangan suamiku sambil berjalan mondar mandir.

hingga akhirnya dia datang dan menuntunku ke lantai atas, untuk d bawa ke ruang praktek ibu..

***

ibu menyuruh ku berbaring d tempat tidur pasien, lalu aku pun membaringksn tubuhku.

ibu mengecek bagian bawah ku untuk memastikan sudah pembukaan berapa..

"baru pembukaan 1 " katanya sambil tersenyum kepadaku..

tiba-tiba aku berpikir dan menghela nafas sejenak

"baru pembukaan satu? dari kmren sore sampe tengah malam gini? " gumamku dalam hati sambil menoleh ke arah jam dinding bahwa jam menunjukkan pukul 00.00

ibu kembali ke kamar tidurnya untuk beristirahat sambil menunggu pembukaan selanjutnya, sedangkan suamiku dia terlelap tidur d tempat tidur untuk aku melahirkan, karna aku sibuk mondar-mandir dan tidak bisa beristirahat, melihat suamiku yang tertidur lelap.. ingin rasanya aku tidur nyenyak seperti nya namun aku tidak bisa menahan rasa sakit..

***

05.30

perutku masih saja sakit, Orang-orang di rumah sibuk untuk bersiap sholat subuh, sambil menunggu ku.. tapi aku sampai pagi ini pun belum sempat memejamkan mata..

suamiku segera membersihkan badannya lalu menunggu ku kembali, begitupun dengan kaka perempuan ku yang pertama..

setelah selesai sholat subuh, mereka sibuk sarapan dan membawakan ku sarapan, namun aku tidak mau memakannya karna perutku yang sakit membuat ku tidak bisa berbuat apa apa selain mondar-mandir..

tapi ibu memaksaku agar tetap makan karna aku membutuhkan tenaga untuk mengeluarkan bayi..

setelah jam 06.00 pagi ibu mengecek kembali vagina ku, dan memastikan sudah memasuki pembukaan keberapa?

"sudah pembukaan 2,alhamdulillah" kata ibu kepadaku..

"lama bangeet buuu,pembukaan nyaa;((" kataku mengeluh..

"yang semangat yaah, ayo makan dulu, putri butuh tenaga buat nanti" kata ibu menasihati..

akhirnya setiap kali sakit nya berhenti aku paksakan sesuap nasi masuk ke dalam mulutku..

karna pembukaan yang sangat lama, aku memutuskan untuk membersihkan diri dan beristirahat d kamarku..

"tuk... tuk..tuukk.. " suara paku yang beradu dengan palu menimbulkan kebisingaan yang teramat panjang..

karna d luar dekat rumah sedang ada pembangunan, sehingga alat alatnya sangat bising sekali, membuat rasa yang aku rasakan semakin menjadi..

"aku ingin tenaaang" kataku sambil menangis kesakitan..

suamiku yang sedang membelikan aku mangga di luar, sehingga aku tidak bisa berbuat apapun..

"kaa,,, lama banget siih" kata ku sambil kesakitan..

***

jam menunjukkan pukul 09.00

suamiku belum juga datang..

sampai ibu mertuaku turun ke kamarku dan mengecek vagina ku kembali memastikan bahwa pembukaan nya semakin maju..

"udah pembukaan 5" kata ibu..

"ibuu, sakiit,, " kataku manja

"iya sabar sebentar lagi" jawab ibu menenangkan lagi..

beberapa menit kemudian suamiku datang.

seperti biasa setelah dia datang dia langsung memeluk ku manja, namun kali ini aku menepis tangannya..

"gausah d sentuuhh,, " kataku sambil kepanasan, dengan keringat yang keluar begitu banyak karna menahan rasa sakit..

dia hanya tersenyum lembut kepadaku karna mengerti bahwa istri nya tengah menahan sakit..

ibu memanggil ku ke ruang prakteknya kembali, aku di temani oleh suamiku, ibu mertua, dan kaka perempuan ku, yang lainnya menungguku di luar..

kaka perempuan ku mengusap punggungku dengan lembut sehingga meredakan sedikit sakit yang aku rasakan..

***

pukul 13.00

seketika perutku sakiiittt sekali..

keringatku bercucuran d ke nih dan tubuhku, aku seperti mandi keringat, aku tidak tahan menahannya lagi..

sampai akhirnya aku terjongkok dan menjerit sekuat tenaga ku..

"Aaaaaaaaaaaaaaaaa... " seketika ketuban nya pecaah,,,

suamiku celingukan laku menghampiri ku dan memegang tanganku..

ibu langsung menghampiri ku, lalu memandu ku aku mendorong sekuat tenagaku,hingga akhirnya bayinya keluar dan aku langsung terbaring lemas..

aku melihat bayiku tidak bergerak, ibu mencoba menekan dadanya agar dia menangis ..

ibu terus berusaha menekan dadanya dan menyedot cairan ketuban yang tertelan..

aku yang melihat pemandangan itu,sesaaaak sekali dadaku..

lalu aku memejamkan mataku, dan berharap dia menangis..

akhirnya beberapa menit kemudian dia menangis lalu ibu balutkan kain ke tubuhnya dan menggendong kan nya kepadaku..

karna aku yang tidak memiliki banyak tenaga akhirnya ibu menggendong nya dan menyimpannya d tempat tidurnya..

ibu membersihkan tubuhku lalu ibu membaringkan ku d tempat tidur, ibu memberiku cairan infusan karna aku yang kehabisan tenaga hingga lemas tak berdaya..