Faye hanya menatap dia sejenak.
Tidak.
Faye tidak mau berhenti, tubuhnya panas lagi ingin melakukan hubungan seks. Ia harus mengakui bila dia memang memiliki cara membangkitkan gairahnya, "Kau yakin? Kau harus bangun pagi untuk menemui kedua orang tuamu."
Denis tahu itu, ia sudah terbiasa bangun pagi sejak kecil, ia tidak memiliki masalah soal itu. Dari pada berkata, ia lebih memilih menjauh untuk membuka kausnya, menunjukan apa yang ia mau.
Faye melihat pemandangan sedikit panas itu, tanpa sadar tubuhnya bergerak bangun dari ranjang.
Denis tentu terkejut, dan ikut berdiri, "Fay? Kenapa?"
"Aku harus membersihkan wajahku terlebih dahulu," Faye memberikan alasan dengan nada canggung. Ia merutuki dirinya karena alasan itu tidak tepat.
Denis di sini lain, berpikir dalam sambil bertopang dagu, "Kau hanya memakai bedak dan lipstik saja, benar? Aku tidak melihat ada masalah."
