Chereads / Terpaksa Menikah Kontrak / Chapter 17 - Lancar ...? ⭐

Chapter 17 - Lancar ...? ⭐

Novel ini hanya ada di aplikasi WebNovel kalau ada di aplikasi lain berarti dibajak

Saya kasih catatan karena udah banyaknya kasus novel dibajak, dan saya kena, ga dapet royalti

Jadi bagi pembaca belum tahu apa itu aplikasi WebNovel, kalian bisa download aplikasi bertuliskan WebNovel di playstore

Di WebNovel koinnya lebih murah dan ada voucher baca gratis sampai 3 loh

Terima kasih,

Nona_ge

***

Faye merasa itu hanya sarkas belaka, namun tetap dijawabnya, "Tentu, Papa."

Ayahnya melepaskan pelukannya, kemudian melirik Denis yang berada di samping Faye.

Faye mengerti maksud dari tatapan ayahnya, "Papa, perkenalkan ini Denis, suamiku."

Denis membungkukkan tubuhnya penuh rasa hormat, "Perkenalkan namaku Denis, senang akhirnya bisa bertemu dengan Anda, Tuan Grace."

"Panggil aku Aiden, Denis," kata Aiden sambil mengulurkan tangannya.

Denis dengan senang hati membalasnya.

Faye yang melihat mereka begitu harmonis, mulai berpikir-pikir. Ia kira Aiden akan bersikap dingin karena Denis tidak menyebutkan nama keluarganya, ternyata tidak.

Apakah ayahnya sudah tahu latar belakang Denis?

Faye masih ingat bagaimana Aiden mencari latar belakang James dulu dengan menyewa orang.

Aiden tidak senang dengan James karena suka traveling. Ia bisa membayangkan bagaimana di masa nanti bila Faye menikah. Ia yakin anaknya akan sering ditinggal James, yang menyedihkan, dugaannya sudah terjadi sebelum menikah.

James memang dari keluarga kaya raya, namun Aiden tetap tidak setuju jika kaya tidak bisa membuat Faye bahagia.

Lalu dengan Denis?

Faye bertanya-tanya akan seperti apa jawaban ayahnya, mengingat Denis memiliki rasa setia, tetapi kurang soal keuangan.

Sejauh ini tidaklah buruk.

"Kenapa tidak bilang ke Papa kalau kau mau menikah, Fay?" Aiden bertanya.

Bagaimana bisa Faye bilang bila ini semua hanya ketidaksengajaan?

Sebelum Faye dapat berkata, Denis sudah menjawab duluan.

"Maafkan aku Tuan Grace, jika Anda ingin menyalahkan, salahkan aku yang sudah sangat mencintai anak anda hingga berani melingkarkan cincin di tangan dia tanpa persetujuan dari Anda terlebih dahulu," kata Denis serius.

Faye terpana mendengar ucapan Denis yang tanpa ada keraguan sama sekali. Ia terpana akan akting pria itu yang begitu alami ...? Ia kembali kebingungan apakah ucapan Denis serius atau tidak.

'Lebih baik bohongan.'

Faye mengalihkan pandangannya, dan melihat Claudia berjalan mendekat tergesa-gesa. Seketika ia teringat tujuan awalnya kemari yaitu meminta maaf kepada ibunya.

"Ah, kalian sudah datang," kata Claudia, "Denis, senang bertemu denganmu lagi, sayang~"

Denis mengangguk, "Tante—maksudku Claudia, aku juga senang bisa diundang." Ia buru-buru membenarkan panggilannya setelah mendapat tatapan tajam dari wanita itu.

Claudia tersenyum manis lagi, "Tentu saja Denis, ini pesta khusus kalian berdua," katanya, lalu melirik anaknya, "Fay, kau tidak keberatan, bukan?"

Sejujurnya Faye ingin protes, hanya kali ini ditelannya bulat-bulat dan mengangguk kecil, "Soal di tadi siang—"

"Hmph," Claudia memotong cepat, "kita tidak usah membicarakan yang sudah lewat, Mama mengerti kenapa kau bereaksi begitu, sayang. Hanya saja penawaran Mama masih terbuka bila kau berubah pikiran."

Faye mengangguk, meski senang Claudia seorang yang pemaaf, ia tetap berkata, "Aku benar-benar minta maaf soal tadi, Mama," sesalnya dalam.