"Aku hanya sedang coba menenangkan diri, bukankah ini mimpi, bisa bertemu dengan genius tingkat elite". Gumamnya sambil terus menjambak rambutnya entah karena merasa bersalah ataupun gembira karena bisa bertemu dengan genius tingkat elite.
Morgan hanya bisa menggelengkan kepala, sebenarnya hal itu adalah satu alasan dia tidak ingin memberitahunya sebelumnya, apalagi sampai menunjukkan kekuatan s sungguh ya, mungkin murid di depannya akan langsung bersujud di depannya.
Beberapa menit kemudian, mereka akhirnya sudah berada di paling depan, keduanya pun langsung memeriksa daftar ke 50 nama tersebut.
Pria berseragam merah itu berkeringat dingin dan gemetar saat memeriksa satu-persatu nama yang lolos, matanya pun berbinar ketika melihat sebuah nama dan nama sekolahnya terpampang dengan jelas di urutan ke 29.
"Ada".