"Baiklah, sekarang giliran ku". Lira langsung mengambil botol kosong dan alas kardus di depan kakaknya dengan penuh semangat, tidak sabar ingin segera memutar botol tersebut.
Semua orang pun mulai menegang kembali, Lira dengan cepat memegang botol itu lalu memutarnya dengan sekuat tenaga, sampai-sampai setengah dari botol tersebut bergeser ke pasir, membuat putarannya melambat, dan akhirnya menghadap tepat Vera.
"Aaaa". Vera menjerit karena botol yang mengarah tepat padanya, Lira sedikit bingung, ia tidak terlalu mengenal Vera dan hanya melihatnya sekali saat bersama dengan Niza, namun ia tidak pernah berinteraksi secara langsung dengannya.
Yang bisa ia simpulkan dari Vera adalah anak manja yang terlihat polos, itu membuat Lira awalnya sedikit bingung, namun ia dengan cepat melihat sebuah peluang, "Baiklah aku akan menggunakan kesempatan ini untuk bisa lebih akrab dengannya dan juga ... ". Pikir Lira yang langsung tersenyum licik.