Jayden duduk dengan tenang di meja kopi di sebuah cafe di Manhattan. Ujung jari telunjuknya menyentuh pinggiran cup kopi yang memilik cetak merk dagang cafe tersebut.
Ia tengah menunggu seseorang disana sambil memandang orang-orang berlalu lalang di depan cafe tersebut. Jayden menengok lagi pada jam tangan di pergelangan tangannya dan masih menunggu dengan sabar.
15 menit kemudian, seseorang meletakkan cup kopi bermerk sama dengan sedikit kasar ke atas meja yang sama dengan Jayden. Pria itu lantas duduk di depan Jayden tanpa senyuman dan pandangan mata sinis. Tapi Jayden mengembangkan lengkungan senyumannya perlahan.
"Apa kabar, Alvin?" sapa Jayden pada mantan saingannya dulu, Alvin Demian. Alvin sedikit mmebuang pandangannya dengan kesal.
"Baik... mau apa kamu memanggilku kemari!" tanya Alvin dengan nada ketus. Jayden mengangguk sedikit dan mengatupkan bibirnya sesaat.
"Hhhmm... kamu mau pesan sesuatu?" Alvin langsung berdecak kesal.