Bryan dan James masuk bersama ke dalam lift yang membawa mereka ke lantai tempat mereka tinggal. Sambil terengah keduanya langsung leuar setengah berlari. Di ujung koridor, Bryan menoleh ke kiri dan bola matanya langsung membesar. Ia segera berlari ke arah istrinya Nisa yang diikat di depan mayat Bram. Bryan tak membuang waktu untuk segera membuka ikatan tali yang melingkari seluruh tubuh Nisa sebelum memeluknya.
"Kak Bry," isak Nisa begitu melihat suaminya. Ia ketakutan dan sudah sangat lemas. Terlebih Nisa sedang hamil besar dan tidak seharusnya ia mendapat tekanan peristiwa seperti itu. Bryan langusng yang merasa bersalah dan memeluk erat Nisa sambil terus mencium ujung kepalanya.