Pulang ke hotel, Arjoona hanya jadi makin cemas. Malam itu Arjoona tidak tidur sama sekali. Hatinya masih sangat sakit mendengar tangisan Claire yang mengusir dirinya pergi. Ia telah membuat kubangan airmata yang seolah tak akan habis bagi Claire. Tangisan Claire begitu menyayat hati. Janji yang ia berikan untuk Claire masih disimpan dalam hati sebagai sebuah luka. Luka yang dalam karena janji yang tak kunjung ia penuhi.
Arjoona jadi mengingat saat malam ia memutuskan hubungan dengan Claire. Gadis itu begitu polos memeluknya dan mengira ia akan dinikahi Arjoona dua hari kemudian. Tapi kemarahan dan dendam yang buta, membuat Arjoona tidak lagi melihat ketulusan Claire padanya.
Sedangkan satu malam sebelumnya, Arjoona masih tersenyum dan mencium Claire dengan mesra. Ia masih penuh cinta menanti masa-asa akhir kontrak pernikahan yang akan diakhiri dengan pernikahan yang sesungguhnya.