Arjoona melepaskan pagutan bibirnya sejenak saat berjalan membawa Claire masuk ke dalam kamarnya. ia sempat tersenyum pada Claire yang melihatnya dengan rona pink di wajah. Ia sudah terbiasa menggendong Claire yang jauh lebih kecil darinya. Rasanya jika harus melakukannya setiap haripun Joona mampu.
Arjoona menurunkan Claire perlahan untuk duduk di pinggir ranjangnya. Ia masih terus mencium Claire dengan lembut lalu mengusap pelan bibir bawah Claire.
"Apa masih sakit Sayang?" tanya Joona pelan mengusap bekas luka di bibir Claire. Claire menggeleng dan Arjoona pun tersenyum perlahan. Tangannya terus membelai pipi Claire dengan lembut.