Seorang pria terus memalingkan wajahnya ke kanan dan kiri dengan cepat. Panas mulai menjalari tubuhnya yang berkeringat dan masih menyimpan peluru di balik ototnya yang terluka. Ia seakan meringis sesekali menangis atau berteriak kesakitan. Tak ada yang diucapkannya kecuali nama seseorang. Entah ia sadar atau tidak, bibirnya tak berhenti mengucapkan nama gadis itu. Orang-orang di sekitarnya mulai sangat khawatir melihat keadaannya yang semakin buruk dari hari ke hari.
"Ratu... aahh... Ratu!" seorang pria terus merapalkan nama Ratu dalam tidurnya. Keningnya terus berkeringat hebat dan ia terus menggenggam erat selimut yang membalut setengah tubuhnya. Beberapa perban melingkar dari pundak hingga dada bawah. Ia menggerang kesakitan dan memanggil nama Ratu diantaranya.
Seorang pria yang ikut menjaganya makin khawatir. Ia bahkan menunjukkan wajah sedih dan tak bisa menyembunyikan ketakutannya.