Stevia bernafas dengan cepat dan mulai berkeringat hebat. Ia menggeleng kuat seolah sedang melepaskan sesuatu yang sedang mencekiknya.
"Tidak... jangan!" Stevia masih terus menggeleng kuat. Ia mulai menangis dan menarik selimut disamping tubuhnya. Han yang tidur di sebelah Stevia mulai terjaga dan menggeliat. Ia menoleh ke arah Stevia yang mulai terengah seperti kehilangan napas.
"Sweetheart, Stevie... hei, apa yang terjadi padamu, Sayang?" ujar Han dengan suara lembut mencoba membangungkan Stevia dengan mengelus sisi lengannya.
"Aahhh... tolong aku! jangan... jangan!!" Stevia makin mengeraskan suaranya namun belum membuka matanya. Malam-malam istirahat Han hampir setiap hari seperti itu. Ia akan terbangun karena mimpi buruk Stevia yang masih kerap terjadi. Tapi Han terus bersabar dan tak pernah letih menemani Stevia.