aku berjalan tak menyadari sekitarnya hingga mobil truk meluncur cepat tampa sepat aku menghindar melihat kilatan lampu cahaya yang menyilau menghampiri ku hingga membuat ku pasrah tak sadarkan diri mungkin aku sudah terpental jauh entah kemana karena terakhir aku merasakan tubuh ku melayang terbang di udara apa yang terjadi pada ku aku tak tahu lagi.
namun saat aku membuka mata aku sudah berada di sebuah ruangan yang terasa dingin sekali dinding ruangan terlihat tak ada cahaya yang masuk.
"oh...apakah aku sudah di alam lain" tempat ku berpijak sekarang apakah masih bumi"
"tentu saja " ini bumi tempat kau berpijak kau pikir kau di mana" di pelanet lain" ucar seorang pria yang tiba-tiba menimpali ucapan ku sendiri membawa nampan makanan di tangannya.
"kemarilah" jangan bengong di situ"
aku tak bergeming dari tempat ku menatap dirinya penuh tanda tanya?
"apa kau tak lapar ? aku tahu banyak partanyaan di benak mu" tapi jangan melototi ku seperti itu juga" kemarilah akan ku jawab semua penasaran mu itu" duduklah kemari" ia tersenyum mengoda dengan isyarat tangan memerintahkan ku mendekat padanya yang menuruti perintahnya dengan tatapan fokus padanya ia menggeser kursi di sampingnya menyuruh ku duduk
"makanlah ini "
aku tetap menatapnya terpaku sambil duduk tak menghiraukan makanan yang dia berikan.
"jangan menatap ku terus" aku tahu " aku memang tampan" tapi jangan juga menatap ku seperti itu"
"makanlah ini dulu " akan ku jawab semuanya nanti" ucapnya santai menyodorkan ku sesuap sendok makanan ke mulut ku "nih" makanlah ini " jangan kwatir " tak ada racun di dalamnya" ia menyodorkan makanan itu pada ku yang terlihat ragu tak lepas menatapnya melihat sepiring lasagna roti tawar yang ia berikan beserta kentang goreng juga ada jus dan air putih di atas meja berserta buahan segar.