Ya. Inilah yang Devan tunggu-tunggu sejak tadi. Dengan penuh semangat Devan berdiri lalu mengarahkan kejantanannya ke dalam lubang kenikmatan milik Cinta.
Istrinya melebarkan kakinya seolah menyambutnya. Dengan perlahan dan hati-hati, Devan memasukkan miliknya ke sana.
Kewanitaan Cinta basah sekali. Hal itu memudahkan Devan untuk bergerak keluar masuk. Devan mendesah. Oh kewanitaan Cinta begitu lembut, selembut sutra dan basah. Kejantanannya keluar masuk dalam tempo sedang.
Sungguh bagaikan dikulum, diremas, dan dipijat sesuatu yang sangat empuk dan basah, menjepit di dalam sana. Devan mendesah sambil membuka tutup matanya.
"Lebih cepat, Sayang!" perintah Cinta. "Baiklah, Istriku Sayang." Devan mempercepat sedikit temponya. "Ayolah, Sayang. Jangan ragu-ragu." Akhirnya setelah melihat wajah Cinta yang tampaknya baik-baik saja, Devan memperdalam tekanannya.