"Mas Irwan, apa aku bilang, kamu masih hidup kan? kanapa temanmu tadi membohongiku?" Cantik kembali menyusupkan kepalanya di dada Leon. Leon yang merasakan gerakan tubuh Cantik pun terbangun dan saat membuka matanya, dia merasakan seseorang sedang membenamkan wajahnya di dadanya.
"Kamu sudah bangun?" cantik seperti mendengar petir disiang bolong saat mendengarkan suara Leon, Dia segera mendorong tubuh Leon menjauh dan dia menangis, cantik menangis dengan tubuh terbalut selimut. Leon memeluknya meski cantik berusaha mendorong tubuh leon.
"Sayang, maafkan aku, aku tidak tega menolakmu. Aku juga sudah terbakar gairah saat kamu menciumku dan menganggapku sebagai Irwan. Aku bukan mau mengambil kesempatan tetapi aku benar-benar khilaf." Leon memeluk Cantik yang kini mulai terisak kembali setelah tadi tangisnya sempat mereda.