"Kamu benar Kasih, aku selama ini sangat mencintai Cinta. Aku sudah dari dulu menunggu dia menjadi dewasa dan akan memintanya kepada kakaknya yang adalah sahabat terdekatku. Tetapi apa yang selanjutnya terjadi kamu sudah tahu sendiri kan?" Kasih mengangguk, dia juga tidak perlu menjelaskan kepada Rivan tentang siapa yang di cintainya karena Rivan sudah dapat menebaknya dan Rivan sudah sangat tahu jawabannya.
Keduanya masih terus mengobrol hingga pesanan Kasih tiba. Kasih membelikan Rivan nasi dengan lauk seafood sesuai dengan apa yang di katakan Cinta tadi. Karena asyik mengobrol, Rivan langsung menyantap apa yang di pesan Kasih tanpa melihat dulu apa yang berada di dalam kotak itu.
"Pak Rivan, tetapi bapak tidak bermaksud merebut Cinta dari pak Devan kan?" Rivan tersenyum dan terus memakan makanannya sampai habis.
"Kasih, tentu saja aku tidak akan melakukan hal itu, kamu tahu kenapa?" Kasih menggelengkan kepalanya dan kembali menyuapkan makanan ke dalam mulutnya sendiri.