Aku membanting pintu apartemen dengan sangat keras. Terasa panas menyeruak di dalam dada, hari ini aku disuguhi pemandangan yang membuat hatiku panas terbakar.
Ini hari kedua kami berada di Ljubljana, tapi rasanya aku ingin segera pulang dan tidak ingin melanjutkan perjalanan bulan madu kami. Seluruh mood ku telah hancur ketika pagi ini menemukan George dan Halley berada tepat di lobi apartemen tempat kami menginap.
Entah dengan alasan apa, aku tidak mampu berpikir positif atas alasan mereka berdua yang dengan sengaja terbang menyusul kami disini.
Baru kali ini aku begitu emosi, George sepertinya belum selesai menganguku, kata kata ku terakhir kali tidak mampu membuatnya berhenti mengejarku, bahkan ikatan pernikahan ini tidak menghentikannya. Aku paham betul akan kesalahan yang pernah kulakukan, namun berada disini dengan menghadirkan Halley sama halnya dengan menambah kerumitan dari masalah yang belum rampung sepenuhnya.
