Baru kali ini langkahku berat untuk pulang, tidak seperti biasanya, sudah cukup sesak hari ini, sangat tidak enak jika harus pergi tidur dengan suasana hati yang marah, Mr. Ben mengantarkanku hingga ke depan rumah, kemudian ia melanjutkan pulang ke hotelnya.
Dengan langkah loyo aku masuk mengikuti jalan samping rumah yang tembus ke pekarangan belakang.
Valter duduk di sofa depan mengawasiku ketika aku baru saja masuk melalui pintu belakang, dengan cepat kulangkahkan kakiku masuk dan terus naik ke atas, tidak kuhiraukan suara Valter yang memanggilku, sekalipun aku tidak menatap nya, hanya ekor mataku lah yang melaporkan bayangan tubuh Valter yang duduk mengawasiku.
Aku benar benar tidak ingin di ganggu, aku juga sudah mengirimkan text agar Valter tidak menganguku, dan tidak mencariku. Untuk sementara aku akan tidur di kamar sebelah, dan tidak ingin berbagi ranjang dengan Valter, aku sudah memberikan peringatan keras agar tidak memaksaku mendengarkan pembenaran dirinya.