"Sudah puas, kan?" tanya Dandelion dengan emosi.
Mereka terlibat pertengkaran di pagi hari, membuat kedua putranya yang masih terlelap merasa terusik dan akhirnya bangun.
"Aku cuma tidak mau, kamu, semakin sibuk dengan pekerjaanmu."
"Tapi kenapa harus membuat perusahaan bangkrut? Kamu tahu, Mas. Perusahaan itu berdiri bukan hanya atas namaku, tapi juga beberapa temanku. Apa yang kamu lakukan itu merugikan teman-temanku!"
"Oh! Jadi, teman-temanmu itu lebih penting daripada keluarga? Kau begitu memikirkan mereka, tapi tidak pernah memikirkan kami yang di rumah."
"Kamu egois, Mas." Dandelion pergi pagi-pagi buta. Kemarahannya memuncak saat Asha memberitahukan, bahwa perusahaan mereka mengalami kerugian karena beberapa artis ditarik paksa oleh Aryk.