Sisi tidak merasa nyaman tinggal di rumah Irgi. Meskipun, mereka semua sangat baik. Namun, gadis itu merasa, mereka terlalu banyak rahasia.
Gadis itu sering melihat mereka bicara, lalu terdiam saat ia melewati mereka. Ia juga penasaran dengan hubungan Dandelion dan Aryk. Mereka sering sekali bertemu.
Ia terlalu serius melamun, hingga tidak sadar jika Irgi berdiri di depannya. Mereka bertabrakan, tepatnya Sisi menabrak Irgi yang sedang berdiri. Wajah Sisi menabrak dada bidang laki-laki yang berusia empat tahun lebih muda darinya.
"Maaf."
"Tidak apa-apa. Lain kali, kalau jalan jangan sambil melamun. Bagaimana kalau kau menabrak tiang? Wajah cantikmu itu bisa terluka," ucap Irgi. Ia berlalu begitu saja setelah menggoda Sisi. Irgi mencari Dandelion di dapur, tapi tidak ada. Ia menanyakannya pada Lesiana.
"Dandelion mana, Tan?"
"Sudah pergi ke rumah sakit."
"Oh."