Chereads / Bloody Heart (Indonesia) / Chapter 2 - Penjara

Chapter 2 - Penjara

Mikaela yang menerima siksaan di penjara gelap ini mulai merasa kelumpuhan di kedua tangannya. Sudah berhari - hari dia disiksa sampai tidak bisa lagi merasakan sakit di tubuhnya. Entah kenapa tangannya tidak membusuk dan selalu mengucurkan darah segar setiap waktu. Satu-satunya yang selalu mengunjunginya adalah Billis, pendeta muda kuil cahaya yang parasnya sangat mirip sekali dengan El. Mikaela merasakan keakraban dan kehangatan ketika berbincang- bincang dengan Billis, seolah kenangannya dengan El kembali terulang.

Kesehariannya yang tidak bisa bergerak dengan seluruh tubuhnya dirantai di dinding penjara dan rasa sakitnya yang dialaminya karena hidup di dunia yang tidak diketahuinya ini seolah terbayar sudah ketika Billis datang berkunjung. Melalui obrolan mereka, Mikaela memperoleh beberapa hal penting yang dapat dia petik. Pertama, tubuh yang ditempati Mikaela adalah tubuh seorang gadis gembala bernama Mariana, ketika Mikaela bertanya apa kesalahannya sehingga di tempatkan di penjara sempit ini, Billis enggan menjawabnya dan selalu diam atau mengalihkan pembicaraannya, seolah menutupi suatu hal penting dari kehidupan Mariana.

Yang selanjutnya, alam yang dia tinggali sekarang adalah Alam bernama Regel, seperti dunia fantasi dimana ras manusia hidup bersama atau lebih tepatnya selalu berusaha mendominasi ras lain seperti beastman dan elf, ada beberapa ras pintar lain juga seperti naga dan kurcaci yang tinggal bersama tetapi dengan jumlah yang tidak begitu banyak. Manusia mulai mendominasi ras lain karena perkembangan populasi yang lebih cepat daripada ras lain.

Juga alam Regel ada 3 benua, benua Erain, Nerela dan Merek. Erain adalah benua yang ditinggali oleh mayoritas manusia dan merupakan benua dimana Mikaela berada saat ini, Nerela adalah benua yang dikuasai oleh mahluk sihir, kedua benua ini sudah berperang sejak beratus tahun yang lalu. Sedangkan Benua yang ketiga adalah benua Merek, di benua ini tidak ada manusia biasa yang berani menginjakkan kaki karena dihuni oleh demonkin, Ras iblis yang berasal dari dimensi lain.

Kerajaan dimana mereka bertempat bernama Narelendra, Kerajaan yang dipimpin seorang raja didampingi Imam Kuil tertinggi. Kerajaan ini memuja Dewa Cahaya, Matahari dan Manusia, Dewa Surya. Kerajaan ini juga rajin sekali menyebarkan paham dominasi manusia dan tidak suka terhadap ras lain. Kerajaan ini sering berperang dan menjadikan ras lain sebagai budak dan korban untuk Dewa Surya. Mungkin hal ini juga yang menambah penderitaan Mikaela karena dia bukan manusia.

" Maaf pendeta Billis , sudah saatnya waktu berkunjung anda berakhir" ujar kepala penjaga penjara.

"huft, seperti kata kepala penjara Mari, sepertinya aku harus pergi, besok aku akan kesini lagi." Billis menghela nafas sambil berbalik meninggalkan penjara.

Seperginya Billis, kepala penjara mendatangi sel tahanan Mikaela sambil membawa secawan darah hewan. Selama ini Mikaela mengkonsumsi darah hewan dan anehnya itu sudah cukup untuk menghidupinya sampai sekaran. Mikaela berasumsi dirinya adalah seorang vampir, pengelihantan yang tajam di tempat gelap turut mendukung pemikirannya akan hal tersebut. Tapi bagaimana mungkin seorang gadis penggembala biasa bisa menjadi seorang vampir ?

"Minum ….. minum …. terus mahluk rendahan, sebentar lagi hari – harimu hidup akan berakhir, akhirnya aku bisa melihat anakku tenang di dunia roh !!! dasar kau iblis !!!" bentak kepala penjara dengan melempar cawan di tangannya ke wajah lebam Mikaela. Penyiksaan seperti ini sudah biasa dialaminya, hampir setiap hari dia dipukul dan disiksa ketika Billis sudah pergi. Mereka selalu bersifat sopan di depan Billis tetapi setelah dia pergi, amarah dan hantaman yang dirasakan Mikaela menjadi – jadi seiring waktu berlalu.