Download Chereads APP
Chereads App StoreGoogle Play
Chereads

THE MYSTICAL VOID WARIOR

🇮🇩FAUZIjuve
--
chs / week
--
NOT RATINGS
2.9k
Views
Synopsis
Desa Saxum, Kerajaan Kristal - Benua Atlantis. Berbicara tentang orang tak berguna, „Motus Si Tua Bangka‟ adalah yang paling legendaris. Seorang pria (yang kelihatannya) 25 tahun, hidup di dalam kawasan hutan bakau berjarak 10 km dari rumah-rumah yang lain. Rambutnya gondrong, wajahnya brewokan, janggutkumis-jambang dibiarkan tumbuh tak terawat… dan pekerjaannya hanyalah mabuk.
VIEW MORE

Chapter 1 - MASA DEPAN SCARFOGUSH

Desa Saxum, Kerajaan Kristal - Benua Atlantis. Berbicara tentang orang tak berguna, "Motus Si Tua Bangka‟ adalah yang paling legendaris. Seorang pria (yang kelihatannya) 25 tahun, hidup di dalam kawasan hutan bakau berjarak 10 km dari rumah-rumah yang lain. Rambutnya gondrong, wajahnya brewokan, janggut kumis-jambang dibiarkan tumbuh tak terawat… dan pekerjaannya hanyalah mabuk.

Berbicara tentang orang miskin juga sepertinya Motus masih tetap berada di peringkat nomor 1! Rumahnya adalah gubuk kecil dengan susunan balok bekas kapal yang dibuang para nelayan. Jika rumah orang lain memiliki banyak perabot (setidak-tidaknya) dari kerajinan pandai besi, maka ia sudah cukup puas dengan sebuah meja kayu. Sudah reot, dimakan rayap pula.

Walaupun super susah, super miskin, setiap hari Motus masih saja tidak mau bekerja. Si Tua Bangka itu tetap santai, bahkan selalu bernyanyi di halaman rumahnya. Sebuah halaman yang berada di pinggir bakau, bertanah hitam. Setiap pagi, setiap siang, malam sore, ia selalu berada disana. Tidur-tiduran dengan beralaskan bantal dari alligator.

"Bulaaaaaannnku hari ini… hik! Begitu menawaaan… ahahahaha!!!"

Teriaknya seperti biasa. Lagu Motus sangat aneh, diperparah lagi dengan suara yang tak seberapa itu. Membuat beberapa alligator (yang dijadikannya tempat senderan) merasa bising lalu beranjak pergi.

"Hey!?! Mau kemana kalian!?! Dasar buaya-buaya bodoh! Sini!!!"

Satu ekor, dua ekor, tiga, empat, sampai lima alligator yang ada, dibanting! Hewan-hewan yang malang. Mengaku "Raja Muara‟, tapi disika oleh seorang pemabuk. Kadang-kadang untuk menutupi kebosanan Si Tua Banga Motus juga melakukan hal-hal ajaib yang lain. Pernah suatu ketika seekor macan tutul ia ikat ekornya hingga menyambung dengan ekor seekor panther. Dua kucing besar itu pun bertengkar, ia tepuk tangan karena gembira sekali. Pernah juga seekor king cobra dipaksa untuk joged meliuk-liuk. Sementara ia juga ikut menari sambil bersiul-siul. Hehehe, aneh… Motus memang bukan pemabuk biasa. Di desa ia sudah lama mendapatkan cap : "Orang yang paling tidak berguna, tapi sakti!".

"Ayah!?! Sudah kukatakan! Jangan mabuk depan halaman rumah lagi! Ugh!!!"

Seorang bocah kecil 6 tahun baru saja pulang dari kegiatannya mengumpulkan makanan setiap hari. Untunglah tidak semua harta berharga Motus hilang, paling tidak ia masih memiliki bocah itu.

Anak yang perawakannya tenang, matanya tajam, kulit kecoklatan, rambut lurus sebahu. Namanya Scarfogush. Sejujurnya sang bocah bisa banyak diminati para wanita di kampungnya kalau ayahnya tidak sinting. Sang ayah dibawa masuk ke dalam rumah dengan nyanyian anehnya yang tidak berhenti. Scarfogush atau Scar pun kemudian keluar lagi untuk mengusir para alligator. Ya, bocah 6 tahun yang mengusir buaya-buaya hitam itu.

"Hehehe… hiks! Makan siang kita apa nih?"

"Ular boa ungu ayah. Hanya itu yang aku temui." "Huh… lagi-lagi ular boa ungu? Nak… kau harus bersekolah agar bisa menentukan selera yang lebih baik."

Racau Motus tanpa kesan bersyukur sama sekali. Padahal kalau bukan berkat anaknya yang masih bau kencur itu, ia mungkin sudah lama mati kelaparan di hutan bakau ini. Kesintingannya juga telah membuat ia buta. Ular boa ungu adalah hewan yang sangat beracun, santai saja ia di rumah sementara anaknya menangkap itu.

"Ayah…"

Scar memiliki suatu bahan pembicaraan. Ayahnya duduk dalam rumah sambil mengorek kuping.

"Apa? Mau kawin?"

"Tidak! Tapi, tadi ayah menyuruhku bersekolah…

apa itu memang boleh?"

Motus terdiam sesaat. Ia memang masih dalam keadaan mabuk, tapi masih sedikit sadar dengan apa yang diucapkan anaknya tadi. Orang-orang di Kerajaan Kristal memang sudah seharusnya menyuruh anaknya bersekolah kalau sudah berumur 6 tahun. Lagipula, kehadiran sekolah adalah sesuatu yang sangat penting. Sekolah bukan saja menjadi tempat pembelajaran, tapi juga bisa berguna sebagai penentu takdir. Inilah saatnya masa depan seseorang ditentukan. Memilih diam untuk menjadi sampah berikutnya, atau mengambil jalur pendidikan. Siapa tahu ia juga berbakat untuk menjadi seorang "Spirit Warrior".

"Sekolah?! Kau mau jadi apa sih?!"

Bentak Motus yang tiba-tiba tegas mendadak. Tadi perkataannya untuk sekolah sebenarnya hanya sekedar bercanda saja, tidak disangka itu akan benar- benar ditanggapi.

"Aku ingin ikut test untuk menjadi Spirit Warrior, ayah! Aku ingin menjadi orang terkuat di Kerajaan Kristal dan Benua Atlantis!"

"Hmph!!!"

"BRAKHHHH!!!"

Seekor ular yang telah dikuliti dibanting Motus ke arah meja reot. Spirit Warrior? Aaah… istilah itu membuatnya merasa sangat jijik. Spirit Warrior adalah istilah untuk orang-orang yang menempuh hidupnya ke dalam dunia pertempuran dengan menggunakan "Kekuatan Roh" atau "Spirit Power".Mereka-mereka yang mengambil jalan itu, itulah orang- orang yang memiliki masa depan paling cerah dan tinggi.

Benua Atlantis adalah sebuah tempat istimewa yang sangat menghargai kekuatan tempur. Yang kuat akan memakan yang lemah. Semakin hebat kemampuan bertarung seseorang, maka orang itu akan semakin dihargai.

Kembali ke Motus yang baru saja menghancurkan meja dengan tubuh seekor ular boa tanpa kulit. Sekarang ia tampak murka, lalu meracau sekehendak hati.

"Tidak masalah kalau hanya sekolah biasa, tapi ikut test Spirit Warrior? Memangnya kau yakin kalau punya Spirit Power!?! Kalaupun punya, Memangnya kau punya bakat untuk mengembangkan dan mengendalikannya!?! Hmph! Jangan mimpi!"

Spirit power… memang pada prakteknya tidak akan sesederhana itu. Karena konon katanya, Spirit Power adalah anugerah dari para Dewa untuk orang- orang tertentu. Test Calon Spirit Warrior yang juga diselenggarakan di sekolah biasa adalah salah satu cara untuk mengetahui keberadaan spirit power. Jika ada seorang anak yang memilikinya (dan cukup syarat), maka anak yang beruntung itu akan langsung dikirim ke Deus Academy dalam Pusat Kota Kerajaan Atlantis. Tapi jika tidak (kebanyakannya tidak), mereka cukup sekolah biasa saja di tempat masing-masing. Sebenarnya tidak rugi juga jika Si Tua Bangka membiarkan anaknya ini ikut. Tapi entah kenapa mendengar kata "Spirit Warrior", ia jadi sangat risih.

"Kalau kau datang ke acara penerimaan sekolah di tahun ini…"

Motus mengancam. Matanya menyala-nyala bagai mata alligator saat malam hari.

"Kalau kau datang ke acara penerimaan sekolah di tahun ini… maka aku…"

"Glek!"

Scar menelan ludah. Ia takut ayahnya akan mengeluarkan ancaman yang sangat mengerikan! …seperti bunuh diri.

"Maka aku tidak akan berhenti bernyanyi! Laaaaa la la la laaaaaaa!"

Scar jatuh dari kursi karena ancaman yang keluar ternyata sangat konyol. Ahh… sepertinya Si Tua Bangka Motus sudah mabuk lagi.

Beberapa jam berikutnya, malam datang. Bulan terang menyinari seluruh Kerajaan Kristal - Atlantis. Scar duduk sendirian dengan "Kristal Lux" (kristal khusus yang bisa menyimpan cahaya matahari) di akar-akar pohon bakau. Begitulah kegiatannya kalau sedang galau. Hiburan yang ada hanyalah memperhatikan bintik cahaya mata dari para alligator yang lewat dari kanan dan kiri.

Jauh dalam hatinya, ia memang sedih. Apakah dia akan nekad lari dan mengambil jalan untuk menjadi Spirit Warrior? …atau menyerah saja pada keputusan ayahnya yang bodoh. Kemarin siang Scarfogush pergi bermain keluar hutan dan menemukan sebuah info di Desa. Satu minggu lagi test penerimaan murid biasa dan Calon Spirit Warrior akan dimulai. Jika muridnya hanya murid biasa, maka akan menerima pelajaran standar seperti sekolah-sekolah umum yang lain. Tapi jika ada seorang anak yang terbukti memiliki Spirit Power, maka ia akan dikirim ke Deus Academy dan tidak usah memikirkan biaya pendidikan sama sekali.

Apalagi saat itu Scar bertemu dengan seseorang di jalan setapak menuju hutan bakau kembali. Lucunya, ia tidak berpenampilan seperti orang kampung. Seorang bapak dengan rambut panjang klimis yang berwarna keperakan. Ia memakai topi bundar, kaca mata hitam, kumis dan janggutnya menyatu dengan elegan sekali. Tidak ada penduduk di desa Saxum yang mau memakai jas hanya untuk masuk ke jalan setapak ini. Sepatunya tampak mengilap dan mahal… tidak layak untuk dikotori oleh lumpur-lumpur bekas jalan kereta kuda di tempat itu.

"Namamu Scarfogush? Anak dari Lord Motus?"

"I… iya. Tapi nama ayahku hanya „Motus‟ saja. Tidak perlu pakai lord…"

"Hahaha, polos sekali!"

Scar bingung bapak yang rapi dan glamour ini malah mengenalnya! Ia juga bahkan mengenal ayahnya yang tua bangka itu. Memang sih mereka berdua sudah terkenal di desa. Tapi bukan terkenal karena adanya isu- isu baik.

Sang bapak memandangi Scar dari atas ke bawah. Bajunya butut, celananya juga. Berbahan kain kasar, bertambal, berlubang di sana-sini. Beliau menarik nafas berat dan menggeleng…

"Hhhh… kalian ternyata sangat miskin. Baiklah. Aku hanya ingin mengatakan ini saja. Minggu depan akan ada test penerimaan Calon Spirit Warrior di aula kecil Sekolah Dasar Desa ini! Aku sangat berharap kau ikut!"

Scar bengong. Ia memang tadi sudah membaca pengumumannya yang terpampang di sudut desa, tapi tidak begitu mengerti. Beliau yang flamboyant itulah yang menjelaskan panjang lebar pada Scar : "Apa itu Spirit Warrior". Karena bujukan beliaulah jadinya Scar punya ide untuk mengikuti testnya satu minggu lagi. Sang ayah sebenarnya tidak khawatir kalau Scar tidak lulus. Kekhawatirannya adalah justru kalau Scar malah sukses ikut test karena memiliki spirit power!

Letak Deus Academy berada tepat di pusat Kota Kerajaan Atlantis. Seseorang perlu mengendarai kereta kuda selama kurang lebih 10 hari agar bisa sampai ke tempat itu. Kalau nantinya Scar lulus dan pergi, siapa yang akan mengurusnya nanti? Boa Ungu? Dibawa kesal, sebuah dahan pohon bakau dilempar Scar ke dalam sungai hingga mengenai kepala seekor alligator yang kebetulan lewat. Binatang itu tidak terima dan langsung menyerang. Tapi hanya dengan sekali pukul predator itu malah pingsan dan jatuh lagi ke dalam air. Untuk ukuran seorang anak kecil, ini jelas tidak normal.

Besok siang, matahari kembali terbit. Scar kembali ke rumah dengan membawa keranjang besi (lebih besar dan lebar dari ukuran tubuhnya) yang berisi tangkapan berburu. Ayahnya Si Tua Bangka Motus masih seperti biasa… duduk teler sambil tersenyum-senyum. Melihat sang anak datang barulah dia bangkit. jalannya terhuyung-huyung.

"Ehehehe… jadi apa yang kau temukan hari ini? Sudah cukup aku makan boa bodoh ungu!"

"Ahaha hari ini aku banyak tangkapan yang berbeda, ayah! Lihat! Kepiting besar pemutus jari! Kodok bangkong beracun! Dan seorang cewek yang sedih!"

"Apa katamu…? Seorang cewek yang sedih?"

"…iya. seorang cewek yang sedih."

"Cewek yang sedih" itu sudah dikeluarkan. Mereka bertiga bertatapan dengan bodoh. Motus mulai berpikir ini agak tidak normal meskipun dia sinting. Scar memikirkan kembali apakah termasuk "biasa" kalau membawa manusia dengan cara dimasukkan dalam keranjang? Sedang cewek yang sedih itu…

"KALIAN ANAK DAN BAPAK YANG DUNGU!!!! TIDAK BISAKAH KALIAN BERKOMUNIKASI DENGAN MANUSIA SECARA BAIK-BAIK!?!"

"BLETAKH!! BLETAKHH!!!"

Dia emosi (wajar).

Cewek yang sedih tersebut ternyata tampangnya sangat manis. Wajahnya berkesan oriental dengan rambut lurus yang diikat gaya ekor kuda pony. Pakaiannya merah-merah ketat, diikat sabuk hitam. Tangannya yang halus dillit kain putih dari jari sampai ke siku. Dilihat dari penampilannya ia tampak sebagai seorang petarung.

Scar dan ayahnya yang sudah dipukul akhirnya disuruh duduk bersila di tengah-tengah halaman rumah yang bobrok. Sang cewek berdiri gagah. Memberikan beberapa kata-kata yang penting.

"Namaku Patia Ruby! Dan aku sedih karena Kepala Keluargaku mengirimku jauh-jauh hanya untuk menemui orang yang bodoh seperti kalian ini! Sekarang, dengarkan baik-baik!"

Dua bapak anak yang bodoh akhirnya diceramahi. Motus, yang masih di antara alam sadar dan tidak… tetap tersenyum-senyum dengan wajah yang aneh.

Telunjuk Patia menunjuk wajah Scar. Ia langsung to the point.

"Kau! Harus ikut dalam test ujian masuk Calon

Spirit Warrior!!!"

Muka mereka berdua tampak sangat kaget!

Siapa sebenarnya Patia Ruby? Apa ada juga hubungannya dengan bapak-bapak flamboyant yang ditemui Scar kemarin?

"Ayah?"

Mau tak mau Scar menampakkan wajah bodoh nan lugu (yang menjadi ciri khasnya) ke hadapan Motus. Seperti malam sebelumnya, mendengar kata "Spirit Warrior", ia langsung sadar dari efek mabuk.

"Kau?! Berani-beraninya ikut campur dalam menentukan masa depan anakku!!! Kau mau berkelahi!?!"

"Mau! Ayo!"

"Ah… kalau begitu maaf… maaf. Aku takut…"

Lagi-lagi konyol! Awalnya tadi Motus berani menggertak. Sekalinya diladeni… malah ia duluan yang ciut.

Melihat keadaan masih tidak memungkinkan Scar kembali menunduk. Sepertinya ia malah sudah pasrah, karena memang takdirnya untuk jauh dari impian sebagai seorang Spirit Warrior. Ia memang tidak tahu siapa cewek ini. Tapi cukup terima kasih saja untuknya, karena Motus tidak akan bisa dibujuk siapapun.

"Tua Bangka! Sini kau! Aku ingin mengobrol!!!"

Si Tua Bangka diseret agak jauh. Mereka mengobrol berdua meninggalkan Scar yang duduk sendiri. Scar mulai berpikir apakah memang keduanya sudah saling kenal? Akh!!! Jangan-jangan?!

"AA… APAKAH KAU IBUKU!?!"

"BUKAN!!!! ANAK BODOH!!!!"

"GABRUGH!!!"

Scar ditendang sejauh-jauhnya! Benar… sang ayah yang bertampang "hutan bakau" tentu tak akan mungkin mendapat isteri cantik! Apalagi Patia Ruby kelihatannya baru saja berumur 20 tahun.

Sebagai catatan tambahan. Motus tak pernah menceritakan terhadap Scar bagaimana ia lahir. Ia tidak pernah tahu ibunya, bahkan ayahnya selalu bernyanyi kalau ditanyakan tentang hal itu. Ahhh… Si Tua Bangka memang tidak bisa ditebak. Resiko menjadi orang sinting.

15 menit untuk melakukan pembicaraan. Sedikit debat, sedikit rayu, lalu…

"Kau setuju?"

"Hmph! Baik!"

Sang ayah datang kembali dengan berjalan secara normal, tidak terhuyung-huyung.

"Scar…. Ehm! Sudah kuputuskan!"

Scar menanti kata demi kata yang kelihatannya sangat penting ini. Apakah…? Apakah akan ada keajaiban pada hidupnya untuk menjadi seorang Spirit Warrior?

"Inilah keputusannya Scar! MULAI BESOK DIA AKAN MENJADI IBUMU!!!"

"TUA BANGKA BODOH!?!?!"

"BLETAKH!!!"

Sekali lagi pukulan Patia mendarat di kepala Motus!

Scar lemas kembali. Ia lagi-lagi membuang harapan dan menyerah saja kepada ayahnya yang tolol.

"BICARA YANG BENAR!"

"Ba… baiklah! Ehm! Scar! Minggu depan kau bisa pergi mengikuti ujian test Calon Spirit Warrior!!!"

Scar terbelalak dan hampir melompat sangat tinggi! Mimpinya sudah dibukakan jalan?! Yes! Itulah dia! Doanya kepada Tuhan ternyata terkabul!