Cassandra Cantika Putri saat ini berusia 22 Tahun, berasal dari keluarga yang berkecukupan. Cassandra anak kedua dari pernikahan Elsa dan Brian. Namun usia nya 8 tahun kakaknya yang bernama Lee meninggal dunia, dan ia menjadi anak satu-satunya di keluarganya.
Panggil saja namanya dengan Caca. Dari kecil kedua orang tuanya memanggil Cassandra dengan sebutan Caca, sejak kecil Caca selalu di manja oleh kedua orang tuanya dan di berikan fasilitas yang mewah, bahkan sejak duduk di bangku SMA dia sudah mengendarai mobilnya sendiri. Caca memiliki kekasih yang sudah menjalani hubungan dengan dirinya sejak 3 tahun silam. Ya orang itu adalah Revan.
Revan Mahardika Pratama. Pria tampan berusia 23 Tahun, kekasih dari wanita cantik Cassandra Cantika Puteri atau biasa dipanggil dengan sebutan Caca. Mereka berdua berada di kampus yang sama, Revan kakak kelas dari Caca. Mereka bertemu 4 tahun silam saat Revan menjadi kakak didik pramuka di SMA ternama yang Caca tempati. Disaat itulah mereka dekat dan menjalin kasih.
"Sayang" Peluk Caca dari belakang yang mengagetkan Revan, Revan pun membalikkan tubuhnya dan menatap mata Caca yang teduh itu
"Kenapa kamu telat sayang" Revan menyelipkan rambut Caca ke belakang daun telinga gadis itu.
"Iya, tadi nemenin papa makan dulu jadi caca telat deh"
"Mama kamu pergi lebih awal lagi?" Revan menggenggam jemari Caca dan membawanya untuk duduk di kursi taman kampus.
"Biasalah" Caca tersenyum getir, Mama nya yang wanita karir begitu sangat sibuk selalu mengabaikan Caca dan juga papa nya
"Senyum dong, kan ada aku" Paksa Revan dengan menarik pipi Caca dengan lembut, Caca pun tersenyum
"Sayang" Panggil Caca lembut
"Iya sayang"
"Aku ingin kita menikah"
"Me-menikah? Apa enggak terlalu cepat?" Tanya Revan dengan sedikit kaget
"Iya, aku ingin menikah dan memiliki keluarga kecil dengan mu" Ucapnya dengan serius. Revan memegang bahu Caca dan menatap mata Caca dengan serius
"Apa kau yakin? kau tahu bukan aku hanya berasal dari keluarga yang sederhana tidak sepertimu" Belum sempat Revan melanjutkan ucapannya Caca menepis tangan kekar Revan.
"Aku tidak perduli, kalau kau benar-benar mencintaiku ayo nikahin aku! nikahin aku!!" ucapnya dengan begitu manja.
"Namun bagaimana dengan kuliah kita sayang?"
"Setelah menikah kita bisa melanjutkan pendidikan kita sayang" Caca rasanya begitu jenuh untuk menyakinkan kekasihnya tersebut.
"Lalu bagaimana dengan kedua orang tuamu? kau tahu bukan mereka tak menyukai ku"
"Tapi aku menyukaimu Revan Mahardika! Mau alasan apalagi hah?" Sebal Caca. Ia memalingkan wajahnya dari sang kekasih
"Iya sayang, jangan marah padaku yaa" Bujuk Revan. Namun Caca tak menjawabnya dan tetap memanglingkan wajahnya dari Revan. Caca memasang wajah cemberutnya
"Sudah-sudah jangan ngambek dong, nanti pulang aku akan bicarakan ini sama mama dan papa ku dulu ya" Caca melihat wajah Revan dengan wajah berbinang yang penuh semangat.
"Benarkah?" Tanya nya antusias. Revan pun mengangguk dan tersenyum
"Yey, terimakasih sayang" Caca langsung memeluk tubuh Revan dengan erat
"Aku mencintai mu, mencintaimu dan sangat mencintaimu" ucap Caca dengan manja mengalungkan kedua tangannya di leher Revan dan mengecup pipi Revan.
"Aku juga sangat mencintai mu" Revan membalas pelukan itu dan mengelus rambut panjang Caca dengan lembut. Mereka pun saling melepaskan pelukkan mereka. Revan memasang wajah yang begitu sulit diartikan oleh caca