Dipagi hari matahari mulai menampakkan wajahnya. Burung-burung terbang seperti ketakutan arahnya berasal dari arah barat, itu adalah arah dimana bangsa iblis dan kerajaan darah vampire berada. Suara lonceng berdentang memekakkan telinga seluruh orang didalam kota merasa ketakutan. Nampak para prajurit dan ksatria berzirah putih beriringan menuju kearah pintu gerbang barat. Mereka memakai senjata pedang, tombak, perisa, kampak, garda, panah dan ada sebagian yang memakai tongkat sihir. Mereka adalah militan dari Kerajaan Bulan. Kerajaan Bulan adalah kerajaan manusia yang berada diperbatasan antara wilayah aliansi putih dan persatuan kegelapan. Aliansi putih adalah aliansi yang terdiri dari kerajaan-kerajaan manusia, elf maupun naga. Persatuan kegelapan adalah persatuan yang berisi kerajaan-kerajaan vampire dan iblis.
"Namaku adalah Violet el Laur, aku seorang putri Kerajaan Bulan".
"Saya tau Putri...tapi saat ini keadaan sangat kacau. Pasukan persatuan kegelapan dengan jumlah besar telah terlihat di bukit bulan. Putri harus segera mengamankan diri pergi ke Kerajaan Sumba".
Kerajaan Sumba adalah kerajaan terkuat dari ras manusia.
"Rina apa kamu memerintahku?"
"Tidak putri Violet... saya hanya ditugaskan oleh ayah putri agar engkau bisa selamat".
"Rina dengar yah...aku tidak akan pernah meninggalkan istana, sekalipun nyawaku harus melayang. Kamu lihat warga kita masih banyak yang tinggal di kota bahkan mereka mengangkat senjata walaupun mereka tidak pandai berperang. Mereka hanya memakai senjata seadanya clurit, pentungan, garpu pertanian dan mereka hanya memakai kendil sebagai helmmya. Apa kamu tidak malu dengan mereka?"
"Aku tau itu Putri tapi..-"
Rina yang ingin melanjutkan terhenti karena suara ledakan terdengar di benteng barat, dan terlihat kobaran api yang sangat besar dengan kepulan asap hitam gelap membumbung terbang keatas langit.
"Rina dengarkan aku...Ayahku raja Lauric sedang bertempur di benteng itu bersama sodara laki-laki ku, kak Varit el Laur dan dan kak Vaso el Laur sedang berperang, walaupun untuk kakak pertama Mahkota raja sudah didepan matanya tapi dia berani mengambil resiko besar dan maju kemedan maut. Begitu juga kak Vaso dia dikenal kakak lemah bahkan dia lebih lemah dariku dia kalah berpedang, dan menggunakan sihir dariku tapi dia berani melebihiku dan maju kedepan. Aku sangat iri pada mereka, sedangkan aku memiliki kekuatan yang cukup dan aku terkenal sebagai putri terkuat tapi aku hanya disuruh keluargaku untuk menyelamatkan diri. Aku benar-benar tidak terima perlakuan keluargaku. Tapi karena itu sudah menjadi keputusan mereka aku tidak peduli. Aku akan melakukan apa yang ingin aku lakukan."
"Ya putri"
"Rina sekarang, apa bala bantuan dari Kerajaan Sumba dan kerajaan sekitarnya sudah datang?"
"Belum putri, bala bantuan tidak ada yang datang sama sekali...seharusnya jika mereka datang mereka sudah ada dikerajaan ini hari kemarin. Surat yang kita kirimkan sejak sebulan lalu juga tidak ada balasan".
"Apa.....?"
Putri Violet teriak cukup kencang, dia terlihat seperti bukan putri yang seharusnya. Putri violet terkenal sebagai putri terkuat juga dia anak yang nakal. Teman pria yang pernah satu sekalasnya selalu di bully olehnya dan dikelas menjadi tempat duduk putri violet. Semua laki-laki seusiaanya takut dan pasti menjauh darinya. Putri Violet bisa sombong karena dia mendominasi dalam hal fisik maupun sihirnya jadi tidak ada yang berani apalagi dia seorang putri. Bangsawan laki-laki juga sering di tindas. Akan tetapi putri Violat selalu baik dengan kakak-kakaknya dan berlatih bersama. Kakaknya Vaso yang sering kalah darinya tidak pernah di ejek olehnya dan malah diajari cara yang efisien untuk mempelajarinya. Violet paham karena mereka satu darah yang sama dengannya.