Alunan musik kafe terdengar sangat keras hingga terasa memekakkan telinga. Lampu warna warni menerangi di setiap sudut kafe terlihat gemerlap. Suara bising orang-orang yang berbicara tenggelam dalam suara musik kafe sehingga harus berteriak agar dapat mendengarkan lawan bicara. Seorang perempuan mengenakan pakaian hitam berjalan mendekatiku yang tengah berdiri di depan toilet kafe, ia menyenggolku dan menghampiri Anton yang berada di depanku yang ternyata Bunga pacar aslinya. Sontak wajah Anton seketika terkejut dan langsung menghindariku.
"Beb.. Kamu sedang apa di sini? Kenapa lama sekali?" Ucap Bunga sambil memeluk Anton dari samping dan memandangiku dari atas ke bawah.
"Ah-iya ini mau balik tadi masih antri. Makanya lama." Ucap Anton membohongi Bunga.
"Ini siapa beb? Apa kamu kenal dia? Dan kenapa tadi aku lihat kamu mengelus kepalanya?" Ucap Bunga dengan sedikit rasa curiga pada Anton. Langsung saja tanpa basa basi aku langsung mengungkapkan diriku pada Bunga saat itu.