"Tapi bagaimana aku bisa membantumu? mataku tidak bisa melihat resletingnya ada di mana?" tanya Alexander dengan menahan senyum. Ternyata keberuntungan ada di pihaknya.
Hem...coba, kamu raba punggungku dan cari resletingnya setelah itu naikkan dengan pelan." Ucap Carolline dengan suara semakin gugup.
"Apa kamu yakin, aku bisa melakukannya dengan mata tertutup? Aku takut nanti aku melukai kulit punggungmu." Ucap Alexander berharap dalam hati Carolline memintanya untuk membuka mata.
"Kalau kamu hati-hati tidak akan melukai kulit punggungku Alex." Ucap Carolline dengan perasaan gemas. Alexander benar-benar menguji hasratnya.
"Baiklah, aku akan hati-hati." Ucap Alexander seraya meraba kulit halus punggung Carolline dengan pelan.
Kulit tubuh Carolline menegang saat tangan Alexander menyentuh kulit tubuhnya. Tangan kokoh Alexander meraba seluruh kulit punggung Carolline hanya untuk mencari resleting yang belum di temukannya.