ayya dan ahfaz menempati kamar baru mereka, dekorasi kamar adalah hasil karya daffa,ilham, fadhil dan aisha...peralatan dan perlengkapan bayi baru saja dibeli oleh kirana dan ziyad saat tiba- tiba kirana harus melahirkan, jadi atas inisiatif ilham mereka ber empat membantu memasang dan mendekorasi kamar si kembar. dan inilah hasilnya...pekerjaan mereka sungguh bisa diandalkan, kirana dan ziyad merasa sangat puas...
" terima kasih untuk kalian semua..." kirana merasa sangat terharu dan memeluk aisha.
kedua perempuan itu saling berpelukan dan terisak karena kebahagiaan...mereka seperti saudara...
" kalian kenapa?" tanya daffa berwajah bodoh...
" sudah...ayo kita rayakan kepulangan si kembar...aku sudah memesan banyak makanan..." ziyad membawa banyak kantong makanan ditangannya kemudian menyerahkannya pada aisha untuk di hidangkan.
" sayang...ayya menangis..." ziyad menghampiri kirana dengan ayya yang menangis di dalam gendongannya..
" sini...sini...kesayangan umi tidak boleh cengeng, oke...?" kirana mengambil alih menggendong ayya dan menyusuinya.
"bi...tolong ambilkan apron penutup menyusui itu..." ziyad memakaikan apron pelindung pada istrinya agar auratnya tidak terlihat. ayya pun kembali terlelap dan kemudian kirana membaringkannya di box bayi sebelah box milik ahfaz.
" wah...banyak sekali makanan..." mata kirana berbinar, ziyad kemudian menggandeng tangan kirana menuju sofa, ziyad mendudukkan istrinya dalam pangkuannya dan menyuapi makan kepada istri tercintanya.
" mau yang mana lagi sayang ...kamu harus banyak makan, agar produksi asinya tidak terhambat...aaak...makan lagi..." ziyad menyuapi istrinya dengan telaten dan sepiring penuh nasi itu pun tandas...
keempat sahabat mereka tersenyum melihat interaksi pasangan orang tua baru itu dengan sangat bahagia.
" bii...aku akan memeras asi dulu..." kirana masuk kedalam kamar dan dibantu aisha, srmentara ziyad, daffa ,ilham dan fadhil menikmati makan siang mereka sambil bercanda, mengobrol dan juga mulai menjadwal ulang jadwal manggung mereka.
didalam kamar aisha sedang membantu kirana memeras asi saat ziyad masuk dan duduk dibelakang istrinya, kemudian memijat halus punggung istrinya dengan penuh cinta,,,asi pun keluar dengan sangat lancar setelah ziyad membantu istrinya, kemudian pijatan ziyad berpindah didada kirana, dia memijatnya perlahan agar tidak menyakiti istrinya,,dalam sekejap enam botol kaca berukuran 120 ml itu segera terisi...aisha segera menulis tanggal pada masing- masing botol kemudian menyerahkannya pada ziyad untuk segera dimasukkan kedalam freezer.
" kiran...aku kagum sekali dengan hubungan kalian, semoga saat berkeluarga nanti aku dan suamiku bisa seharmonis kalian berdua.
meski usiamu jauh dibawahku,tetapi sikapmu sangat dewasa, kamu selalu tenang dan tidak terburu- buru saat menghadapi masalah..." aisha menatap kirana dengan tatapan seorang kakak kepada adiknya...karena aisha lebih tua tiga tahun dengan kirana.
" aamiin..." kirana mengaminkan kata- kata aisha
***
usia si kembar sudah tiga bulan, dan keduanya tumbuh dengan sehat.keduanya bukan kembar identik...ahfaz lebih mirip kirana sementara kakaknya ayya cenderung mirip ziyad, mereka sangat menggemaskan.
saat kirana sedang manggung keduanya pasti akan ikut serta, mereka tidak khawatir saat membawa keduanya, karena keimutan si kembar kirana dan ziyad tidak perlu repot mencari orang yang akan dititipi kedua putra putrinya, malah ziyad dan kirana sering tidak kebagian jatah menggendong keduanya.
" kirana, ayo...sekarang giliran kita...kata ilham memberitahu kirana untuk segera bersiap.
" oke..."
"ayya sama ahfaz ikut abi dulu ya...nanti ada tante aisha juga..." kirana mencium kedua buah hati mereka dan juga abinya saat hendak naik keatas panggung.ziyad suka protes kalau tidak diperlakukan sama dengan si kembar๐๐.
***
" bii...ayya sama ahfaz dimana? " tanya kirana saat melihat ziyad bersantai membaca mushaf Al- qur'an sementara sikembar tidak bersamanya.
" sikembar bersama habib mustofa, hari ini kan kamu ada jadwal belajar bersama habib..jadi tadi beliau memintaku membawanya kerumahnya...beliau kangen katanya..." kata ziyad sambil meletakkan al-qur'an di tempatnya semula.
" ya sudah...ayo kita susul mereka..." kirana menggandeng tangan suaminya.
" oh ya setelah mengantar si kembar tadi aisha langsung ke kampus karena dia sedang merevisi naskah skripsinya.
" oke..." mereka pun bergegas kerumah habib mustofa yang sudah mereka anggap seperti orang tua sendiri...habib dan istrinya pun sudah menganggap si kembar seperti cucu mereka..bahkan mereka sering membawa si kembar untuk menginap dirumah mereka.