Kia melepaskan pelukan Zio dan matanya menatap Zio dengan tatapan penuh kerinduan. "Ziyad, aku sangat merindukanmu, Sayang..." Zio tersenyum, dia sangat bahagia saat keduanya bisa menjadi Kirana dan Ziyad saat ini.
"Kirana Sayang, maukan kamu bersenandung sholawat untukku? aku sangat merindukan suaramu yang sangat merdu." Kia menganggukkan kepalanya. Dia memejamkan matanya dan mendekatkan bibirnya di telinga Zio dan mulai bersenandung Sholawat favorit mereka berdua.
Liik, ana milki liik Ta'ala arrob dummini, makhtaga liik
Liik, u rukhi fiik Ya hobba 'umrana 'umri kullu hakhyishu liik
Hawak huwal hayah Wintall ana ba'ashyak hawa
Kaan albi muna agmal malak Yikuun ma'ah
Yah albi nadak witmannak tib anta wayaya
Yah ba'd esniin shuk wa haniin alaiik hina ma'aya
Yah dummini liik, danta habibi hayati liik
Wa ha'iish 'umri 'ashana 'ineek wa 'umri fadak
Yah albi nadak witmannak tib anta wayaya
Yah ba'd esniin shuk wa haniin alaiik hina ma'aya