"Kakak Kia, kakak Zio..., justru kami sangat senang sekali saat nama orang tua kami kalian berdua gunakan, kami sangat bahagia. Kalian berdua tentu boleh saja menggunakan nama itu." Ayya tersenyum dan kembali memeluk Kia.
"Terima kasih Ayya..., kami akan mendidik ketiga putra dan putri kami agar memiliki sifat dan hati yang baik seperti orang tua kalian. Sekali lagi terima kasih..." Kia dan Zio merasa lega sekarang, akhirnya semua orang merasa bahagia.
"Iya benar, Sayang... anak kita tiga bukan dua. Aku kemudian memberi mereka nama Ziyad, Hanan dan Kirana. Bagaimana mungkin mereka menjadi Alexi dan Jeeva? lagi pula saat itu mereka benar-benar sama persis, kenapa sekarang keduanya selisih banyak sekali?" Kia, Ayya dan Rafi saling menatap.
"Tunggu dulu, dia bukanlah anakku!" Zio menunjuk Alexi yang langsung ketakutan dan meminta peluk kepada Kia.
"Sini Sayang sama Mama!" Kia menatap tajam ke arah Zio. Dia sangat marah karena Zio membuat Alexi ketakutan.